Page 46 - BUKU ILMU FALAK
P. 46
sesuatu menyamainya, shalat Asar ketika bayang-bayang
sesuatu dua kali panjangnya, shalat Magrib ketika orang
puasa berbuka, shalat Isya’’ ketika sepertiga malam, dan
shalat Subuh ketika menguning cahaya pagi. Lalu Jibril
menoleh kepadaku dan berkata, “Wahai Muhammad, inilah
waktu shalat nabi-nabi sebelum engkau, dan waktu shalat
adalah antara dua waktu itu.” (H.R. Abu Daud)
3. Fikih Waktu Shalat
Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad telah
memberikan peringatan keras kepada orang yang suka
meninggalkan Shalat wajib, mereka akan dihukumi
menjadi kafir dan mereka yang meninggalkan Shalat maka
pada hari kiamat akan disandingkan bersama dengan orang-
orang, seperti Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.
Hukum Shalat dapat dikategorisasikan menjadi 2
macam yaitu shalat fardlu dan shalat sunnah.
1. Shalat Fardlu, Shalat fardlu ialah Shalat yang diwajibkan
untuk mengerjakannya. Shalat fardhu terbagi lagi menjadi
dua, yaitu:
o Fardlu ain adalah kewajiban yang diwajibkan kepada
mukalaf langsung berkaitan dengan dirinya dan tidak
boleh ditinggalkan ataupun dilaksanakan oleh orang
lain, seperti Shalat lima waktu, dan Shalat
Jumat (fardhu 'ain untuk pria).
o Fardlu kifayah adalah kewajiban yang diwajibkan
kepada mukalaf tidak langsung berkaitan dengan
dirinya. Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada
sebagian orang yang mengerjakannya. Akan tetapi
bila tidak ada orang yang mengerjakannya maka kita
wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa bila tidak
dikerjakan, seperti Shalat jenazah.
2. Shalat sunah (adalah Shalat-Shalat yang dianjurkan atau
disunnahkan akan tetapi tidak diwajibkan. Shalat
Sunnahah terbagi lagi menjadi dua, yaitu:
Ilmu Falak | 46