Page 7 - BUKU ILMU FALAK
P. 7
berjudul „‟Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah‟‟
sekitar tahun 825. Buku ini sangatlah mempengaruhi
pemikiran ilmuwan Eropa nantinya. Dan, Abul Abbas Ahmad
Al-Farghani, dengan karyanya „‟Nujum wal Harakaat al-
Samaawiyah‟‟. Ia dinobatkan sebagai pionir dalam bidang
astronomi modern.
d. Eropa
Jika Yunani adalah peletak dasar teori metode ilmiah
maka Islam adalah generasi selanjutnya, dan setelah
runtuhnya kekaisaran Islam otomatis pengetahuan beralih
ke Barat. Ilmuwan yang terkenal pada masa ini
adalah Copernicus, ia berpendapat bahwa semua planet
dan matahari tidak mengelilingi bumi hanya bulan saja yang
mengelilinginya, teori ini yang dinamakan Heliosentris. Teori
ini juga diperkuat oleh Giordeno Bruno dan Galileo Galilei.
Mereka tidak sependapat dengan teori Geosentris dari
Ptolomeus dan lebih menyetujui teori Heliosentris. Meskipun
hal itu mengantarkan mereka (Galileo Galilei
dan Copernicus) kepada kematian. Meskipun, saat itu teori
tersebut sangat dilarang oleh kaum agamawan saat itu
tetapi, mereka tetap melanjutkan dan membuktikan bahwa
teori yang mereka anggap itu benar. Seperti; Johannes
Kepler,Tycho Brahe,Isaac Newton.
e. Indonesia
Sejarah perkembangan ilmu falak di Indonesia mulai
Nampak sekitar abad ke-20 yang pada saat itu para pelajar
dari Indonesia yang mulai boyong (kembali ke tempat asal)
dari tempat belajarnya di Timur Tengah. Dari sinilah proses
transfer keilmuan dari timur tengah mulai memasuki
Indonesia.
Dengan semangat menjalankan dakwah islam para
pelajar mengenalkan ilmu falak yang ia dapatkan dari timur
tengah di antaranya:
Ilmu Falak | 7