Page 76 - b. ind kelas 3 revisi 2.1 for e-book
P. 76
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian” (Al-‘Ashr: 2)
12. Menyimpulkan Isi Bacaan
Bacalah teks berikut ini dengan saksama!
Sewenang-wenang merupakan salah satu sifat
buruk yang disebutkan dalam Al Quran. Allah
berfirman dalam QS Al- Fajr: 11 yang artinya,”Yang
berbuat sewenang-wenang dalam negeri.” Lalu
seperti apakah sifat sewenang-wenang yang dimiliki
manusia? Ketika manusia melakukan kerusakan di
bumi, ini berarti ia telah bersikap sewenang-wenang. Contohnya adalah membuang sampah
sembarangan. Sampah yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan terganggunya
kesehatan. Sampah tersebut juga dapat menyebabkan banjir. Kemudian, banjir akan merusak
rumah-rumah dan lingkungan sekitar. Jadi, tidak menjaga kebersihan merupakan salah satu
bentuk kesewenang-wenangan. Padahal Rasulullah telah bersabda bahwa kebersihan adalah
sebagian daripada iman.
Sifat buruk lain yang disinggung dalam Al Quran adalah kepayahan. Yang dimaksud
kepayahan di sini adalah keadaan yang orang kafir rasakan di neraka. Hal ini disebabkan oleh
maksiat yang mereka lakukan selama di dunia.
Ketika di dunia mereka menghabiskan hidup mereka melakukan hal-hal yang dilarang
oleh Allah. Hasilnya, mereka merasa kepayahan di dalam neraka akibat dari perbuatan mereka
sendiri. Mereka mendapatkan adzab dan kebinasaan. Hal ini disebutkan dalam QS Al
Ghosiyah: 3 yang artinya, “(Karena) bekerja keras lagi kepayahan.”
Al Quran juga menyinggung sifat curang sebagai salah satu sifat buruk dalam QS. Al
Muthaffifin: 1, “Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang).”
Yang dimaksud dengan curang dalam ayat ini adalah dalam hal timban -gan. Misalnya,
mengurangi jumlah timbangan untuk orang lain. Hal ini banyak dilakukan penduduk Madinah
ketika Rasulullah sampai di Madinah. Namun, setelah ayat tersebut diturunkan, mereka
memperbaiki timbangan mereka. Selain mengurangi takaran, meminta penambahan jika
menerima timbangan pun termasuk kecurangan. Sesungguhnya Allah mengharamkan kita
mengambil milik saudara kita tanpa kerelaan hati pemiliknya.
75