Page 25 - E-LKS INTERAKTIF FISIKA - REVISI
P. 25

E-LKS Interaktif Fisika










                                                                                  Gambar 19. Ilustrasi
                                                                                lampu kedip pada mobil
                                                                                    saat dijalan raya

                                                                                (Sumber: mobilmo.com)


                            Gambar 18. Prinsip Lampu pada lempeng bimetal mobil.
                                        (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

                    Pernahkah kalian melihat lampu kedip pada sebuah mobil dan bahkan juga
                    ada  pada  sebagian  motor  dan  kendraan  lainnya?  Lampu  kedip  ini

                    menggunakan lempeng bimetal yang terdapat dua logam yang memuai dengan
                    laju  berbeda  pula.  Hal  ini  terjadi  saat  lampu  menyala  maka  lempengan

                    tersebut akan bernyala lalu lempeng akan memanas dan meliuk. Nah liukan
                    inilah yang memutus rangkaian yang memanaskannya. Lalu lempeng ini akan
                    mendingin, menyambung dan akan menyalakan kembali lampu pada mobil.








                   Amang  Rizal  memiliki  wajan  berbentuk  setengah  bola  berongga

                                                  -5 0
                   terbuat dari besi (1,2 x 10 / C) dengan jari-jari = 0,5 m dan tebal 2
                   mm. Wajan tersebut digunakan sebagai alat penggorengan amplang.
                                                                                         0
                   Pada saat penggorengan, wajan dipanaskan dari suhu 25 C sampai
                   80 C. Analisislah hasil pertambahan volume tersebut!
                      0















                    Motivasi Belajar : “Bila kau tak tahan dalam menahan lelahnya belajar,
                     maka engkau harus tahan menanggung perihnya kebodohan.” – Imam
                                                         Syafii





                                                                                                      25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30