Page 49 - E-Modul Kebijakan Cultuurstelsel Belanda di Karesidenan Madiun
P. 49
48
akan keadilan. Berbagai perubahan sosial yang
terjadi akibat beban pajak dan kerja yang semakin
berat, membuat masyarakat menginginkan
ketentraman dan kestabilan. Pada akhir abad ke 19,
terjadi dua peristiwa besar di Madiun yaitu
Pemberontakan Pulung dan Kasus Bupati Madiun
RM Adipati Brotodiningrat. Pemberontakan
Pulung dilatarbelakangi oleh aksi penyerangan
terhadap pejabat Belanda akibat beratnya sistem
pajak yang ditanggung oleh penduduk. Sementara
itu, Kasus Bupati Madiun RM Adipati
Brotodiningrat dilatarbelakangi oleh perseteruan
Bupati Madiun Adipati Brotodiningrat dengan
Residen Madiun. J.J Donner menyalahkan bupati
Brotodiningrat atas banyaknya kriminalitas di
Karesidenan Madiun (Margana, 2017 : 159).
Selain itu, muncul gerakan sosial politik di
wilayah Karesidenan Madiun yang disebut dengan
Samin. Gerakan Samin dipelopori oleh Surontiko
Samin, sekitar tahun 1890 dari daerah Blora Jawa
Tengah. Gerakan Samin merupakan suatu reaksi
yang ditunjukkan oleh petani terhadap perubahan
sosial abad ke-19. Gerakan ini disebut sebagai aliran
(gerakan politis/religius) yang memiliki kultus,
simbol, dan doktrin sendiri. Adapun Gerakan