Page 46 - E-Modul Kebijakan Cultuurstelsel Belanda di Karesidenan Madiun
P. 46
45
B. Dampak Sosial Pelaksanaan Cultuurstelsel
di
Karesidenan Madiun
Perubahan sosial yang terjadi di wilayah
Karesidenan Madiun, tidak lain sebagai bentuk reaksi
rakyat untuk menentang kekuasaan kolonial. Berbagai
otoritas yang dikeluarkan Belanda untuk
mengeksploitasi sistem pajak, menyebabkan
munculnya kriminalitas dan perlawanan dari rakyat
pribumi. Berdasarkan laporan Residen Francis, pada
tahun 1832 terjadi 101 kasus kriminalitas, dari jumlah
tersebut 50 orang berhasil ditahan oleh kepolisian.
Selanjutnya, pada tahun 1840 terjadi 51 kasus
kriminalitas, dari jumlah tersebut 13 orang berhasil
ditahan oleh kepolisian. Menurut Residen Francis, jenis
kriminalitas yang banyak terjadi di wilayah Madiun
adalah pencurian dan pembegalan. Pembegalan banyak
dilakukan oleh sekelompok orang yang melakukan
kejahatan dengan membawa kampak, sehingga disebut
kampak partijen atau ketjoe partijen (gerombolan kampak
atau gerombolan kecu). Tak hanya itu kejahatan lain
yang sering terjadi di wilayah Madiun adalah pencurian,
pembakaran perkebunan tebu, dan pengedar uang
palsu. Kasus pencurian merupakan kejahatan yang
sering terjadi di wilayah Madiun, pada tahun 1886
tercatat 160 kasus pencurian ternak. Selain kasus