Page 50 - E-Modul Kebijakan Cultuurstelsel Belanda di Karesidenan Madiun
P. 50
49
Samin ini tidak melakukan kekerasan untuk
menentang kekuasaan Belanda dan tidak
mengklaim pemimpin mereka sebagai Ratu Adil.
Menurut Harry J. Benda dan Lance Castles,
munculnya Gerakan Samin disebabkan oleh beban
ekonomi, pajak kerja rodi, dan pajak tanah dalam
Kebijakan Etis. Meskipun berasal dari Jawa Tengah,
Gerakan Samin akhirnya menyebar hingga ke
wilayah Madiun. Gerakan Samin di wilayah Madiun
berpusat di Desa Ngegong, di bawah pimpinan
Kartotaruno. Namun Gerakan Samin ini
menghilang pada awal kelahiran negara Republik
Indonesia (Hadiatmodjo, 1980:222).
Berbagai permasalahan sosial yang
menyebabkan terjadinya pemberontakan dan
kerusuhan tersebut, muncul sebagai upaya untuk
mencari keadilan. Salah satu ketidakadilan tersebut
terjadi pada para petani, mereka memiliki hak tanah
tetapi tidak merasakan keadilan akibat meluasnya
perkebunan Belanda dan tingginya pajak. Selain itu,
munculnya gerakan Samin dan pemberontakan
Pulung juga berkaitan dengan kenaikan pajak.
Fenomena kenaikan pajak tersebut berdampak pula
pada struktur di desa. Dimana Raja memiliki
seluruh tanah dan seluruh pajak dikenakan pada