Page 43 - E-Modul Kebijakan Cultuurstelsel Belanda di Karesidenan Madiun
P. 43
42
Ngawi, 31 di Ponorogo, 17 di Magetan, dan 5 di
Pacitan. Dari proses pembangunan proyek irigasi
tersebut menghasilkan perluasan lahan produktif.
Hingga akhir abad ke 19, proyek pembangunan irigasi
di wilayah Karesidenan Madiun terus dilakukan.
Bahkan, pemerintah Belanda berhasil membangun
saluran ledeng untuk air minum dan irigasi di daerah
Kajuran, Gegermalang, Krangkeng, dan Cermo
(Margana, 2017 : 143).
Selain itu pemerintah Belanda juga membangun
dan memperbaiki infrastruktur transportasi darat
seperti jalan raya dan jalur kereta api. Perbaikan jalan
raya tersebut bertujuan untuk mengangkut hasil panen,
mempercepat pengiriman pos, komunikasi, dan
pengiriman logistik. Pemerintah Belanda juga
membangun jalur kereta api yang menghubungkan
Madiun—Solo. Jalur kereta api tersebut direalisasikan
pada tahun 1880 dan mulai beroperasi pada bulan Mei
tahun 1881. Pembangunan jalur kereta api tersebut
digunakan sebagai lalu lintas manusia, barang, dan bala
tentara. Namun, berdasarkan laporan resmi tahun
1880, kemudahan transportasi ini justru menyebabkan
tingkat kejahatan semakin meningkat. Meski demikian,
pembangunan jalur kereta api juga menyebabkan
perubahan pola perdagangan di daerah pedalaman.