Page 19 - Sejarah Trem di Surabaya
P. 19

Pada  bulan  Maret  1882,  A.C.  Benninck  Janssonius
               dan G.A. Olivier mengajukan izin untuk pembukaan jalur

               antara    Mojokerto  dan    Ngoro.   Pengajuan    tersebut
               diputuskan  pada  2  Desember  1882  dan  izin  sepenuhnya
               diberikan  tanggal  20  April  1883.  Dalam  keputusan
               tersebut  mengalami  beberapa  perubahan,  yang  mana
               pemerintah memberi penetapan keputusan tanggal 11 Mei

               1887  yaitu  mengenai  perubahan  izin  untuk  dibukanya
               trem  uap  dari  pabrik  gula  Kapetengan  dekat  Mojokerto
               melalui jalur Mojoagung menuju Ngoro.
                     Sekilas mengenai jalur trem uap yang menuju Ngoro,
               pada masa kolonial Belanda, Mojokerto merupakan salah

               satu  kota  penghasil  gula.  Terdapat  beberapa  pabrik  gula
               yang  pernah  beroperasi  di  Mojokerto.  Beberapa  pabrik
               gula di Mojokerto memiliki jaringan lori, kereta dan trem
               yang  beroperasi  di  kota  tersebut  untuk  kebutuhan
               angkutan tebu, tetes tebu dan gula.

                     Keputusan  Pemerintah  pada  tanggal  24  Oktober
               1886 memberikan izin kepada W.A. Zilver Rupe dan A.J.
               Snouck Hurgronje untuk membuat jalur trem dari Ujung
               melalui jembatan Bibis, Kramat Gantung dan Wonokromo
               ke  Sepanjang  dengan  cabang  dari  Kramat  Gantung  ke

               Kupang.
                     Berdasarkan  keputusan  Raja  tanggal  27  Juni  1888
               no.  15,  bahwasannya  akta  perusahaan  trem  uap  Jawa
               Timur terbit pada tanggal 7 Juni 1888 tentang pelimpahan
               jalur  Mojokerto  -  Ngoro  dan  Ujung  -  Kriyan  (Krian)  yang

               Sejarah Trem di Surabaya | Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya   18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24