Page 7 - Sejarah Trem di Surabaya
P. 7
ternyata mendorong laju migrasi yang berimplikasi pada
pertambahan jumlah penduduk kota dari tahun ke tahun.
Perubahan Surabaya menjadi kota modern yang ditandai
oleh industrialisasi, transportasi, dan permukiman dalam
kisaran waktu akhir abad ke-19.
Sekitar tahun 1870, Surabaya menjadi kota
perdagangan dan industri terbesar di Jawa dan
merupakan awal penerapan undang-undang agraria yang
membuka Hindia Belanda untuk investor, oleh karena itu,
di tahun tersebut banyak orang Eropa yang datang ke
Hindia Belanda pada umumnya dan Surabaya pada
khususnya. Kedatangan orang Eropa tersebut merupakan
awal dari terbentuknya kota indies di Hindia Belanda
dengan fasilitas yang lengkap, salah satunya adalah
jaringan kereta api.
Sebelum adanya transportasi massal berbasis mesin,
Kota Surabaya hanya memiliki beberapa jenis moda
transportasi yang terbatas. Transportasi tersebut antara
lain, kereta kuda atau dokar (kereta beroda dua yang
ditarik oleh seekor kuda), cikar (kereta beroda yang ditarik
oleh lembu/sapi) dan angkutan sungai seperti perahu.
Jenis transportasi ini dibagi dalam dua fungsi sebagai
angkutan manusia yakni dokar/sado/kossong sedangkan
cikar digunakan untuk mengangkut barang. Peran cikar
menjadi penting dan tidak tergantikan awal abad ke-19
hingga menjelang tahun 1880-an. Ketika pengangkutan
barang mulai diupayakan melalui kereta api yang telah
Sejarah Trem di Surabaya | Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya 6