Page 14 - PGSD-MODUL 1 BAHASA INDONESIA
P. 14

Teks 4.

                                                            Fahro

                                  Suatu  hari  di  perkampungan  daerah  desa  Mojolaban  hiduplah
                            seorang  anak  tunggal    yang  bernama  Fahro,  Fahro  adalah  anak  yang
                            rajin  karena  dia  selalu  menuruti    nasihat  dari    orang  tuanya.  Tidak
                            hanya itu, Fahro termasuk anak yang mandiri dan juga taat beribadah.
                            Di  waktu  kecil  nya  Fahro  bersekolah  di  SDN  1  Mojolaban  yang
                            tempatnya sangat dekat dari rumahnya, hampir setiap hari Fahro tidak
                            pernah terlambat ke sekolah dan dia juga selalu mendapatkan ranking
                            10  besar,  apalagi  ketika  Fahro  duduk  di  kelas  6  dia  sudah  bisa
                            mendapatkan prestasi meraih ranking 2 paralel di sekolahnya.
                                  Sehabis  pulang    dari    sekolah  Fahro  tidak  langsung  pergi  tidur
                            melainkan dia melakukan sholat duhur dan diteruskan dengan mengaji.
                            Masa kecil Fahro memang sangat disiplin sampai dia menginjak masa
                            remaja.  Pada  tanggal  2  Januari  tahun  2007  Fahro  pindah  ke  daerah
                            Lamongan,  karena  ayah  Fahro  yang  bekerja  sebagai  buruh  pabrik
                            terkena phk yang membuat dia terpaksa mencari pekerjaan baru.
                                  Saat  di  Lamongan  ayah  Fahro  bekerja  sebagai    wartawan,  jadi
                            agak larut malam pulangnya sampai sampai Fahro jarang untuk bertemu
                            ayahnya  sendiri.  Di  lamongan  Fahro  bersekolah  di  SMPN  Jaya  dia
                            masih  rajin  dan  berdisiplin,  setiap  hari  dia  selalu  mengerjakan  tugas
                            tugasnya di sekolah. Hal ini tetap berlanjut sampai dia akhirnya lulus
                            dan  diterima  di  sma  favorit  di  SMAN  4  Jakarta,  lalu  sewaktu    dia
                            berumuh  17  tahun    ibunya  meninggal  dunia  jadi  setelah  itu  Fahro
                            merasa  sangat  sedih  dan  tak  pernah  lupa  akan  kesedihannya  itu,  dia
                            selalu  mencari  cari  cara  untuk  melupakannya  dimulai  dari  banyak
                            mencari kenalan teman baru, melakukan aktifitas aktifitas olahraga, dan
                            pergi bersama teman dekatnya. Hal itu kerap ia lakukan hingga Fahro
                            tidak sadar akan apa yang dia lakukan itu.
                                  Sekarang  Fahro  kerap  membolos  sekolah,  tak  pernah
                            mengerjakan tugas  tugas setiap matapelajaran, dan juga sampai minum
                            minuman  keras.  Meskipun  Fahro  dulunya  orang  yang  sangat  disiplin
                            tetapi  karena  keadaan  yang  menyakitkan  itu  dia  menjadi  seperti  ini,
                            apalagi sekarang ayah Fahro yang sangat sibuk akan dan tidak pernah
                            lagi  memberi  nasihat kepada Fahro.
                                  Fahro  berubah  menjadi  anak  yang  nakal  dan  hampir  saja  dia
                            dikeluarkan  dari  sekolah,  sebenarnya  Fahro  mempunyai  sahabat  yang
                            bernama  Irul.  Irul  selalu  mengingatkan  Fahro  untuk  menghentikan
                            perbuatan  perbuatannya  itu  yang  pasti  akan  merugikan  Fahro,  tetapi
                            Fahro tidak pernah menghiraukannya.
                                  Suatu hari Fahro pulang sangat larut malam sekitar jam setengah
                            3 pagi, saat tertidur pulas dia bermimpi bertemu ibunya yang sangat ia
                            sayangi  Fahro  memeluk  erat  ibunya  itu,  dan  keesokan  harinya  Fahro
                            bangun dengan tetesan air mata yang menggenangi matanya. Setelah itu
                            dia tersadar untuk berubah menjadi orang yang benar seperti  apa yang
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19