Page 239 - Modul Pendidikan Guru Penggerak Bu Siti Dhomroh
P. 239
KONEKSI ANTAR MATERI

Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka terhadap sebuah
pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran.

Patrap triloka terdiri atas tiga semboyan yang sampai saat ini menjadi panutan di dunia
pendidikan Indonesia: Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karsa, Tut wuri
handayani. Pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka ini memiliki
pengaruh dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Situasi saat ini dengan beragamnya kemudahan teknologi dan media sosial, banyak
memunculkan berbagai macam persoalan pembelajaran pada diri murid maupun
sebagian guru yang juga merupakan bagian dari masyarakat umum. Kondisi ini pada
akhirnya guru sering dihadapkan pada masalah-masalah di sekolah yang mengandung
unsur dilema etika dan bujukan moral. Hal ini membuat peran guru sangat sentral dalam
proses pendidikan.
Guru sebagai seorang pamong dapat menggunakan sistem among dalam pembelajaran
untuk menyampaikan terkait dengan karakter bagi para muridnya. Selain itu integrasi
pratap triloka yang merupakan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara menjadi sangat
penting dalam konteks sekolah terutama dalam pengambilan keputusan bagi guru
sebagai pemimpin pembelajaran.
Ing ngarso sung tulodo, berarti seorang pemimpin (guru) haruslah memberikan teladan
yang baik bagi orang yang dipimpinnya (murid). Guru harus memulai dari dirinya
sendiri yang kemudian terefleksikan dalam keteladanan setiap mengambil keputusan.
Inilah prinsip pertama yang harus dimiliki oleh seorang guru. Keteladanan menjadi
sebuah hal yang penting karena akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan orang-
orang yang dipimpinnya.
Ing madya mangun karsa, berarti guru (pemimpin) harus bisa bekerja sama dengan
orang yang didiknya (murid). Sehingga pembelajaran yang dilakukan akan terasa
mudah dan akan semakin mempererat hubungan antara guru dengan murid. Dengan
menerapkan ing madya mangun karsa, guru diharapkan mampu menjadi rekan
sekaligus sebagai pengganti orang tua murid, sehingga guru mampu mengetahui
kebutuhan belajar murid. Salah satu kebutuhan belajar murid adalah keterampilan
mengambil keputusan. Karena itu dengan ing madya mangun karsa guru dapat
melakukan coaching terhadap muridnya dalam mengambil keputusan termasuk
keputusan yang mengandung unsur dilema etika yang dihadapi muridnya.
Tut wuri handayani berarti memberi kesempatan kepada siswa untuk maju dan
berkembang. Memberikan ilmu dan bekal yang akan menambah wawasan dan
kepintaran murid. Inilah fungsi seorang guru sebagai coach dan motivator, ia mampu
mendorong kinerja murid untuk terus berkembang dan maju serta mampu mengambil
keputusan-keputusan yang tepat untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Pengaruh nilai yang tertanam dalam diri terhadap prinsip yang diambil dalam
pengambilan keputusan.
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sejak kecil sangat berpengaruh kepada prinsip-
prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan. Kepribadian yang kuat akan
menghasilkan keputusan yang kuat atau akuran. Dalam pengambilan keputusan
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244