Page 240 - Modul Pendidikan Guru Penggerak Bu Siti Dhomroh
P. 240
erlukan keberanian dan ketegasan. Pribadi yang memiliki nilai-nilai kuat sejak kecil
maka akan melahirkan pribadi pemimpin yang memiliki keberanian dan ketegasan
dalam pengambilan keputusan.
Kaitan bimbingan yang diberikan pendamping atau fasilitator dengan
pengambilan keputusan.
Pendamping dan fasilitator telah banyak memberikan bimbingan berupa coaching,
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan reflektif terkait permasalahan yang
dialami. Coaching yang dilakukan dengan model TIRTA. Tahapan model TIRTA
meliputi bertanya tentang Tujuan umum, Identifikasi masalah, Rencana Aksi dan
Tanggung jawab untuk menggali potensi yang kami miliki agar dapat mengambil
sebuah keputusan sesuai dengan harapan dan tidak menimbulkan permasalahan
kembali. Pengambilan keputusan itu akan efektif jika melalui tahapan bimbingan
(coaching) dengan menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip dasar
pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan keputusan.
Studi kasus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut
seorang pendidik.
Nilai-nilai yang dianut seorang pendidik sejak kecil sangat mempengaruhi dalam hal
pengambilan keputusan berkaitan dengan dilema etika dan bujukan moral. Kepribadian
yang di dalamnya tertanam nilai-nilai yang kuat akan menghasilkan pendidik yang
tegas dan berfikiran luas. Untuk mengambil sebuah keputusan, pendidik yang memiliki
nilai-nilai kuat akan berfikir berdasarkan semua kepentingan dan kemaslahatan. Nilai
moral, pendidikan, religious, budaya, keadilan, kejujuran, empati, dan lain-lain akan
mempengaruhi paradigma, prinsip berpikir dan Langkah-langkah yang tepat dalam
pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya
lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Cara pengambilan keputusan dengan melalui tahapan proses berpikir dan langkah-
langkah pengambilan keputusan akan mempengaruhi hasil keputusan yang tepat dan
efektif.
Agar dapat memperoleh keputusan yang tepat dan efektik, maka seyogyanya harus
berdasarkan 4 paradigma sebagai berikut :
1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Selain itu harus berpegang pada 3 prinsip dasar pengambilan keputusan, yaitu ;
1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Untuk memandu dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan
diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada
9 langkah yang dapat Anda lakukan, yaitu
1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan.
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245