Page 15 - E-MODUL FITRI MS_Spread
P. 15
Model Atom Rutherford
Pada tahun 1911, seorang ahli Fisika Inggris bernama Ernest Rutherford
melakukan eksperimen untuk menguji model atom Thomson. Dalam
eksperimennya, Rutherford menembakkan seberkas partikel alfa yang
kecil, padat, dan bermuatan positif, yang dipancarkan dari unsur
radium. Partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat
tipis dengan ketebalan 100 nm. Lempeng emas dikeilingi oleh lembaran
seng sulida (ZnS) berbentuk lingkaran yang digunakan sebagai
detektor. Lembaran ZnS akan menyala jika terkena partikel alfa.
Sebagian besar berkas partikel alfa diteruskan menembus lempeng emas yang tipis.
Sebagian kecil saja yang dibelokkan atau dihamburkan dengan sudut yang lebih besar dari 90
derajat dan sebagian lainnya dipantulkan. Bila sebagian besar partikel alfa diteruskan artinya
sebagian besar dari atom adalah ruang kosong atau hampa. Beberapa partikel alfa dibelokkan
oleh lembaran emas dengan sudut yang sangat kecil, artinya muatan positif dalam atom tidak
terdistribusi secara merata melainkan terkonsentrasi dalam volume yang sangat kecil.
Rutherford menyimpulkan bahwa atom memiliki pusat, yaitu
inti yang padat dan bermuatan positif. Atom juga mempunyai
elektron bermuatan negatif yang tersebar di sekitar luar inti.
Elektron bergerak mengelilingi inti dengan kecepatan sangat
tinggi dalam jalur melingkar. Rutherford menamakan jalur
melingkar ini sebagai orbit.
Berdasarkan hasil percobaannya, Rutherford menyusun model baru struktur atomnya sebagai
berikut.
Atom terdiri atas elektron yang bermuatan negatif dan inti atom yang bermuatan positif.
Partikel bermuatan positif disebut proton. Jumlah proton dalam atom sama dengan jumlah
elektronnya sehingga atom bersifat netral.
Sebagian besar ruang dalam atom adalah ruang kosong.
Elektron berada dalam garis edarnya yang disebut orbit.
14