Page 14 - (flip)Design Modul_Neat
P. 14
Arrhenius
Pada abad ke-19, Svante A. Arrhenius
merumuskan zat yang disebut asam dan
basa. Asam merupakan zat yang terionisasi
+
di dalam air menghasilkan ion hidronium (H )
dan basa merupakan zat yang terionisasi di
Sumber Gambar: https://bit.ly/S-Arrhenius
-
dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH ). Gambar 2. Svante Arrhenius
Tabel 1 menunjukkan contoh senyawa asam dan basa, serta reaksi
ionisasinya di dalam air.
Tabel 1. Contoh senyawa asam basa dan reaksi ionisasinya di dalam air
Teori Arrhenius tidak bisa menjelaskan sifat asam basa pada larutan
yang tidak mengandung air. Misalnya, pada senyawa amonia yang
merupakan basa lemah. Amonia (NH ) tidak memiliki gugus OH yang
3
tidak sesuai dengan teori basa Arrhenius.
Brønsted Lowry
Pada 1923, J. N. Brønsted dan T. M. Lowry
mengajukan teori asam-basa baru. Menurut
Sumber Gambar:
mereka, asam adalah donor proton, https://bit.ly/Bronsted-Lowry
sedangkan basa adalah akseptor proton. Gambar 3. J. N. Brønsted dan
T. M. Lowry
Brønsted-Lowry menjelaskan sifat basa amonia yang tidak dapat
dijelaskan oleh teori Arrhenius seperti reaksi berikut.
5