Page 86 - ummi test
P. 86
yang lain,” ilmu, yang mereka lakukan
katanya. di masa anak-anak adalah
Kebiasaan menghafal Al-Qur’an.”
mengulang hafalan Menurut Ikhsan,
sebanyak 5 juz pentingnya menghafal
setiap hari ini Al-Qur’an terlebih dahulu
pun tak pernah adalah agar anak-anak
ia tinggalkan sudah mendapatkan
sejak keluar berbagai signs (tanda-
dari pesantren, tanda-terj) tentang
menempuh kuliah kehidupan dari ayat-
kedokteran, hingga ayat Al-Qur’an sebelum
ia berkeluarga. mereka dikenalkan dengan
“Jadi kalau orang science (sains) di bangku
mau menjadi hafizh sekolah dan perguruan
dia harus siap tinggi. “Karena itulah
bertanggungjawab para ulama dahulu cerdas
untuk terus luar biasa, karena mereka
me-muraja’ah sudah memiliki kerangka
hafalannya hingga pikir tentang alam dan
kehidupan sehingga dapat
Mencontoh Para menguasai dan mendalami
pengetahuan (sains)
dengan cepat,” papar
Ulama Klasik Ikhsan yang juga seorang
dokter.
Untuk bisa
mendekatkan Fatih
dengan Al-Qur’an, Ikhsan
ebenarnya seorang akhir hayat,” tegas Ikhsan. membuat lingkungan yang
hafizh itu bukan Kedekatannya dengan mendukung. Di lingkungan
“Suntuk orang yang Al-Qur’an kemudian ia rumah, selain menuntun
sudah selesai setoran hafalan tularkan kepada anak- anaknya menghafal, Ikhsan
Qur’an 30 juz tapi untuk anaknya. Hasilnya, juga mengasuh beberapa
orang yang terus me-muraja’ah kini, Putra sulungnya, anak untuk menghafal.
hafalannya,” tegas Ikhsan Muhammad Al-Fatih (9), “Jadi rumah ini memang
Mubarak (37). Ayah muda ini sudah selesai menyelesaikan sebenarnya pesantren,
menyelesaikan setoran hafalan setoran 30 juz hafalannya. tapi santrinya tidak begitu
Qur’annya ketika nyantri di Ikhsan menuntun langsung banyak. Di sini anak-anak
sebuah pondok pesantren di anaknya menghafal Qur’an fokus menghafal Qur’an
Citayam, Depok, sekitar 16 sejak awal hingga selesai intensif untuk selesai
tahun yang lalu. Ketika selesai tanpa bantuan guru lain. selama dua tahun,” kata
menyetorkan hafalannya di “Saya pikir kita sudah putra asli Betawi ini.
pesantren, gurunya berpesan seharusnya meniru cara para “Ke depan saya sedang
agak tidak meninggalkan ulama salaf dalam mendidik merencanakan agar anak-
muraja’ah hafalannya sebanyak anak-anak,” ujarnya. “Para anak bukan hanya intensif
5 juz dalam sehari. “Itu ulama besar dahulu,” lanjut menghafal tapi juga
kewajiban asasi setiap hari Ikhsan, “sebelum mereka tetap mendapatkan ilmu
sebelum melakukan aktivitas mendalami berbagai macam akademik,” pungkasnya.
O K T O B E R 2017
17995508_ UMMI REGULER OKTOBER_T-070_HVS.pdf 1 9/24/2017 12:11:40 AM