Page 88 - ummi test
P. 88
Suami Menikah
DiaM-DiaM
Wa’alaikumussalam
JAWABAN SYARIAH
Ibu Neneng yang
dirahmati Allah, jika ujian ini
dilihat dengan kacamata
perasaan, tentu pernikahan
suami yang dilakukan diam-
diam sangat menyakitkan hati
Ibu. Namun, jika Ibu
melihatnya dengan kacamata
keimanan, tentu akan
berbeda. Saya coba memberi
saran yang semoga bisa
sedikit menenangkan Ibu.
Pernikahan yang dilakukan
1 suami bisa jadi karena
kebutuhan mendesak agar
tidak jatuh ke perzinaan dise-
babkan pekerjaannya yang
sering berpindah tempat dan
Assalamu’alaikum karena menurutnya semua
Ummi, saya ibu dari tiga kebu tuhan keluarga tetap Ibu tidak bisa mengikuti
anak yang beranjak remaja. dipenuhinya. Sebagai istri, saya karena Ibu mengurusi anak-
Se jak menikah sampai seka merasa tak dihargai. Memang anak sekaligus ibu mertua
rang, kami tinggal di rumah saya tidak bekerja. Waktu saya sebagai ladang akhirat Ibu.
mertua karena kami belum habis untuk mengurus anak, Adabnya, bukan kewajiban,
mampu membeli rumah. mengantar jemput mereka suami mendiskusikan kepada
Hubung an dengan mertua (kini sekolah, berbelanja, menyiap istri sebelum menikah lagi.
tinggal ibu mertua) baikbaik kan makanan, mencuci, dan Namun kini, yang terpenting
saja. Suami saya bekerja di luar segalanya, termasuk merawat adalah keikhlasan Ibu mene-
kota dan sering berpindah ibu mertua. rima kenyataan bahwa suami
pindah. Saya dan anakanak Ummi, apa yang harus saya sudah resmi menikah lagi.
tidak mengikutinya karena lakukan? Saya benarbenar Dalil bolehnya suami menikah
tidak mungkin sekolah anak tidak ikhlas suami menikah tertera dalam firman Allah
terus berpindah tempat. Lagi lagi. Kemarahan saya mereda swt, “…Maka nikahilah
pula ibu mertua sudah sepuh, kalau dia bertugas keluar kota, perempuan (lain) yang kamu
mesti ditemani dan dirawat. tapi saat dia di rumah, saya senangi: dua, tiga, atau empat.
Masalah timbul karena benci sekali melihat wajahnya. Tetapi jika kamu khawatir tidak
barubaru ini saya tahu suami Saya bertahan karena anak akan mam pu berlaku adil, maka
menikah lagi. Hati saya sakit anak dan ibu mertua yang (nikahilah) seorang saja atau
sekali, Ummi. Bila dia pulang, mesti diurus. ham ba sahaya perempuan yang
kami selalu bertengkar. Dia tak Wassalamu’alaikum kamu miliki…” (QS An-Nisâ’ [4]:
merasa bersalah sama sekali Neneng, Jakarta Selatan 3).
O K T O B E R 2017
Ummi-10 Kat-4, Hal 49-88_OK.indd 72 9/19/2017 4:22:29 PM