Page 6 - Kriya Tekstil I
P. 6
benang dari serat serabut daripada serat alamiah. Dengan serat
serabut diperoleh benang yang tidak putus-putus. Dapat
disimpulkan bahwasannya hasil menggintir, memintal dan
akhirnya menenun pada masa kini adalah hasil dari penemuan
dari manusia primitif yang berusaha memenuhi kebutuhannya
dengan cara yang sangat sederhana.
B. Pengolahan Bahan Dasar Tekstil
Barang-barang tekstil merupakan hasil akhir dari serangkaian
proses yang berkesinambungan. Pembuatan tekstil dimulai dari
satuan terkecilnya, yaitu serat. Pembuatan tekstil sangat erat
kaitannya dengan proses pengolahan selanjutnya, yaitu
pemintalan serat menjadi benang, benang menjadi kain, hingga
akhirnya terwujud kain sebagai suatu produk akhir.
Serat sebagai satuan terkecil dari berbagai jenis tekstil, dibuat
dari bahan dasar khusus yang memiliki panjang dan diameter
tertentu, serta memiliki sifat mikroskopik, fisik dan kimia yang
dapat dikenali. Agar cocok digunakan untuk tekstil, serta harus
memiliki panjang yang lebih besar disbanding dengan
diameternya, serat harus lentur serta kuat untuk menahan
ketegangan dalam berbagai proses pembuatan. Serat tersebut
harus murah harganya, mudah diperoleh dan harus selalu
tersedia. Disamping itu, serat harus sesuai untuk segala suasana,
baik suhu maupun tekstur, memiliki sifat menyerap bahan celup,
nyaman dipakai dan mudah dibersihkan dengan cara tertentu.
Biasanya serat-serat diklasifikasikan menurut asal-usulnya, yaitu
serat alamiah (serat yang berasal dari sumber alam) dan serat
buatan atau serat sintetis (dibuat oleh manusia dengan metode
tertentu).
Serat bisa berbentuk pendek, seperti kapas, atau sangat
panjang seperti serat sutera dan filamen. Filamen dapat digunakan
3