Page 10 - Kriya Tekstil I
P. 10
Jika benang wol yang akan dirajut menjadi sebuah
sweater halus, maka hanya diperlukan sedikit pilinan
dibandingkan dengan benang wol worsted yang dirancang
untuk menenun kain ketat dan kuat seperti gabardine atau
kain kepar. Kain krep yang memiliki permukaan tidak
teratur, dibuat dari benang yang dipilin dengan ketat.
Permukaan kasar yang dihasilkan oleh kain krep tersebut
disebabkan oleh pilinan yang ketat.
Benang yang telah dipilin akan terlihat dari jumlah
helaian yang telah dikombinasikan selama proses
pemintalan. Sehelai benang terdiri dari beberapa serat yang
telah terpilin dengan sendirinya. Sedangkan helaian benang
terdiri dari dua helai benang atau lebih yang telah dipilin
secara bersamaan. Benang bias juga dibuat dari serat
buatan, biasanya diklasifikasikan sebagai benang
monofilament dan multifilament (terbuat dari sejumlah
filamen yang dipilih bersamaan). Pilihan benang bisanya
lebih kokoh dan lebih kuat disbanding benang satuan.
Pemintalan serat alam, khususnya serat kapas terdiri
dari proses cara tradisional dan mekanisasi/mesin.
Cara tradisional, meliputi proses penarikan serat kapas
sedikit demi sedikit sambil diputar untuk memberikan
ikatan antara serat hingga menjadi panjang tertentu sesuai
kebutuhan, kemudian digulung pada tempatnya.
Cara mekanisasi/mesin, meliputi proses yang
menggunakan mesin sebagai berikut:
• Blowing, adalah proses pembukaan biji kapasa, kemudian
dibersikan, lalu dicampur dan hasilnya berupa lap.
• Cardig, adalah proses pembersihan penguraian serat,
pemisan serta yang Panjang dengan serat yang pendek
serta merubah bentuk lap menjadi silver.
7