Page 30 - FLIPBOOK E-MODUL KWL SISTEM REPRODUKSI
P. 30
embrio/janin. Fertilisasi dimulai dengan kontak antara sperma dan ovum yang berakhir dengan
pembauran kromosom ibu dan ayah. Tempat terjadinya fertilisasi adalah di ampula tuba uterina
yang merupakan bagian terpanjang dan terluas dari tuba fallopi. Agar sel telur dapat dibuahi
oleh sperma, sperma mengeluaran enzim hialuronidase dan enzim proteinase. Oleh kedua
enzim tersebut, sel telur dapat ditembus oleh sperma. Sperma harus menembus tiga lapisan sel
telur berturut-turut: korona radiata, zona pelusida, dan membran plasma. Setelah sel telur
dibuahi oleh satu sel sperma, segera sel telur mengeluarkan senyawa tertentu menuju zona
pelusida. Senyawa tersebut berfungsi untuk melindungi sel telur supaya tidak tertembus
kembali oleh sperma lainnya. Selanjutnya sperma akan masuk ke dalam sitoplasma oosit
sekunder untuk membentuk zigot. Sel sperma dan sel telur masing-masing memiliki 23
kromosom. Setelah bersatu, maka berubah menjadi zigot diploid 46 XX atau 46 XY. Zigot
diploid akan mengalami proses mitosis dari 2 sel menjadi 4 sel lalu 8 sel hingga 16 sel yang
disebut morula dan saat ini zigot memasuki rongga uterus. Selanjutnya morula berubah menjadi
blastokista sehingga proses implantasi siap untuk dimulai.
Video 2: Proses Fertilisasi
Sumber : https://youtu.be/HuWCwyRiaUI?si=tAqJbXgpTVzXy4mT
23