Page 29 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 29
tidak menjawabnya, hingga aku menyelesaikan shalat. Setelah itu aku men
datangi beliau, maka beliau pun bertanya, "Apa yang J.l!�nghalangimu datang
kepadaku?" Maka aku menjawab, "Y a Rasulullah, sesungguhnya aku tadi sedang
mengerjakan shalat." Lalu beliau bersabda: " B ukankah Allah Ta'ala telah ber
firman, � � L..!. ;J�� 1�1 J�)J� 1 1�1 1_;1: 0:;li1 � � t; � W a hai orang-orang
yang berimari, penuhilah seruan Allcih dan seruan Rasul a p abila Rasul menyerumu
kepada yang memberi kehidupan kepadamu. " (QS. Al-Anfal: 24) Dan setelah itu
beliau bersabda, "Akan aku ajarkan kepadamu suatu surat yang paling agung di
dalam al-Qur' an sebelum engkau keluar dari masjid ini." Maka beliau pun meng
gandeng tangan-ku. Dan ketika beliau hendak keluar dari masjid, aku katakan,
"Ya Rasulullah, engkau tadi telah berkata akan mengajarkan kepadaku surat
yang p alin a g di �alam al-Qur'an." Kemudian beliau menjawab, " B enar,
_g �
�
� �L-JI YJ � �� �. ia adalah as-Sab'ul Matsani dan al-Qur'an al-Azhim
yang telah diturunkan kepadaku."
Demikian pula yang diriwayatkan al-Bukhari, Abu Dawud, an-Nasa'i
dan Ibnu Majah, melalui beberapa jalur sanad dari Syu'bah.
Para ulama menjadikan hadits ini dan semisalnya sebagai dalil ke
utamaan dan kelebihan sebagian ayat dan surat atas yang lainnya, sebagaimana
disebutkan ban yak ulama, di antaranya Ishak bin Rahawaih, Abu Bakar Ibnu
al-Arabi, Ibnu al-Haffar seorang penganut madzhab Maliki.
Sedangkan sekelompok lainriya berpendapat bahwasanya tidak ada
keutamaan suatu ayat atau surat atas yang lainnya, karena semuanya me
rupakan firman Allah �- Supaya hal itu tidak menimbulkan dugaan adanya
kekurangan pada ayat yang lainnya, meski semuanya itu memiliki keutamaan.
Pendapat ini dinukil oleh al-Qurthubi dari al-Asy' ari, Abu Bakar al
Baqillani, Abu Hatim Ibnu Hibban al-Busti, Abu Hayyan, Y ahya bin Y ahya,
dan sebuah riwayat dari Imam Malik.
Ada hadits riwayat al-Bukhari dalam kitab Fadhailul Qur'an, dari Abu
Sa'id al-Kudri, katanya, "Kami pemah berada dalam suatu perjalanan, lalu kami
singgah, tiba-tiba seorang budak wanita datang seraya berkata: "Sesungguhnya
kepala suku kami tersengat, dan orang-orang kami sedang tidak berada di temp at,
apakah di antara kalian ada yang bisa memberi ruqyah?" Lalu ada seorang laki
laki yang berdiri bersamanya, yang kami tidak pernah menyangkanya bisa
meruqyah. Kemudian orang itu membacakan ruqyah, mak.a kepala sukunya itu
pun sembuh. Lalu ia (kepala suku) menyuruya diberi tiga puluh ekor kambing
sedang kami diberi minum susu. Setelah ia kembali, kami bertanya kepadanya,
"Apakah engkau memang pandai dan biasa meruqyah?" Maka ia pun menjawab,
"Aku tidak meruqyah kecuali dengan U m mul Kitab (a l-Fatihah)." "] angan ber
buat apapun sehingga kita datang dan bertanya kepada Rasulullah A," sahut
kami. Sesampai di Madinah kami menceritakan hal itu kepada Nabi A, maka
beliau pun bersabda, "Dari mana dia tahu bahwa surat al-Fatihah itu sebagai
Tafsir lbnu Katsir j u z 1 9