Page 28 - monitoring Isu 10-17 Januari 2022_portrait
P. 28

Isu
                                               Isu
                                               Isu
                                               #5
                                               #5
     Bangkitkan Ekonomi,                       #5
     Program Prioritas PEN digenjot
     Sejak Awal Tahun

                                     Kronologis



     Airlangga  menambahkan,  program  PEN  2022  dirancang  dengan  mengantisipasi
     berbagai  kemungkinan  di  tengah  situasi  dan  kondisi  pandemi  COVID-19.  Selain
     program yang bersifat regular dan program prioritas, terdapat program pemerintah
     yang  sifatnya  terobosan  dan  butuh  dilakukan  percepatan.  Pada  2022,  bidang
     kesehatan yang meliputi program pengendalian COVID-19 dan pemulihan kesehatan
     masyarakat akan tetap menjadi prioritas utama. Namun, di saat yang sama, upaya
     penguatan  program  perlindungan  masyarakat,  yang  berfokus  pada  masyarakat
     miskin  dan  rentan,  juga  akan  dilakukan  untuk  membantu  menjaga  pemenuhan
     kebutuhan dasar.
     Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira,
     menyebut,  perlu  kecepatan  untuk  merealisasikan  anggaran  PEN,  salah  satunya
     dengan dukungan integrasi data. Menurut dia, anggaran PEN 2022 yang fokus pada
     tiga  klaster  utama  adalah  tepat.  Alokasi  PEN  sebaiknya  perlu  ditambah,  karena
     melihat pandemi masih menjadi tantangan pada 2022, khususnya dengan adanya
     kenaikan  kasus  varian  baru.  Begitu  juga  kesiapan  fasilitas  kesehatan  dan  insentif
     tenaga  kesehatan  yang  perlu  mewaspadai  adanya  kenaikan  lonjakan  kasus  di
     beberapa daerah. Di sisi lain, anggaran PEN untuk belanja perlindungan sosial sangat
     diperlukan, bukan saja akibat belum meratanya pemulihan daya beli masyarakat, tapi
     karena masih terdapat 19 juta orang pekerja yang terdampak oleh pandemi.
     Menurut dia, setidaknya anggaran PEN untuk belanja perlindungan sosial pada 2022
     dibutuhkan Rp300 triliun. Bhima juga menyebut, pemerintah dapat menggandeng
     Badan Pengawas Keuangan (BPK) untuk optimalisasi realisasi anggaran PEN 2022,
     terutama  pada  tingkat  daerah.Bhima  memaparkan,  dalam  dua  tahun  terakhir,
     masalah pendataan menjadi salah satu hal yang menghambat kecepatan realisasi
     anggaran.  Di  samping  itu,  aturan  teknis  harus  dibuat  secara  lebih  jelas  untuk
     menghindari revisi yang terlalu sering di level pejabat pelaksana teknis. Untuk itu,
     pendampingan  dan  pembinaan  oleh  BPK  sangat  dibutuhkan  agar  hambatan-
     hambatan tersebut dapat terselesaikan.
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32