Page 22 - 04__Pengelolaan_Kurikulum
P. 22
Kurikulum 2013 menyatakan bahwa muatan lokal
dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau
kab/kota sesuai dengan kewenangannya dan/atau satuan
pendidikan dapat berbentuk sejumlah bahan kajian
terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat
tinggalnya yang mata pelajaran kelompok B
dan/ataumata pelajaran yg berdiri sendiri pada kelompok B
sebagai mata pelajaran muatan lokal dalam hal
pengintegrasian tidak dapat dilakukan.
Muatan lokal yang dikembangkan dapat berbentuk
sejumlah bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan
daerah tempat tinggalnya. Pengembangan ini bermanfaat
untuk memberi bekal sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kepada peserta didik agar (1) mengenal dan
menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan
budayanya, (2) memiliki bekal kemampuan,
keterampilan,dan pengetahuan mengenai daerahnya yang
berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada
umumnya, dan (3) memiliki sikap dan perilaku yang
selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di
daerahnya dalam melestarikan dan mengembangkan nilai-
nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang
pembangunan nasional.
Terdapat dua strategi dalam pengembangan muatan lokal
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri. Kedua strategi
itu adalah sebagai berikut.
1) Dari bawah ke atas (bottom up)
Penyelenggaraan pendidikan muatan lokal dapat
dibangun secara bertahap tumbuh dari satuan-satuan
pendidikan. Hal ini berarti bahwa satuan pendidikan
diberi kewenangan untuk menentukan jenis muatan
lokal sesuai dengan hasil analisis konteks.
2) Dari atas ke bawah (top down)
PENGELOLAAN KURIKULUM | 11