Page 20 - Pendidikan Kejuruan Fix
P. 20

menengah yang memiliki jiwa kemandirian guna mengisi kebutuhan dunia kerja. Oleh karena

               itu, tujuan khusus pendidikan di SMK adalah: (1) menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja,
               baik secara mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan di dunia usaha dan industri (DU/DI)

               sebagai tenaga kerja tingkat menengah, (2) membekali peserta didik agar mampu memilih
               karir,  ulet  dan  gigih  dalam  berkompetensi  dan  (3)  membekali  peserta  didik  dengan  Ilmu

               Pengetahuan  dan  Teknologi  (IPTEK)  agar  mampu  mengembangkan  diri  pada  jenjang

               pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian, PBK akan mengarahkan proses pembelajaran
               sesuai yang dibutuhkan oleh dunia kerja, melalui beberapa pendekatan, seperti pendekatan

               dengan mengunakan masterylearning, learning by doing, dan individualizedlearning. Karena
               PBK diterapkan untuk melengkapi kekurangan pada pembelajaran konvensional, maka PBK

               menitikberatkan  strategi  pembelajaran  pada  penguasaan  pengetahuan  dan  keterampilan

               spesifik  dan  sikap  sesuai  dengan  yang  harus  dilakukan  dan  diterapkan  di  dunia  kerja.
               Pengetahuan  dan  keterampilan  tersebut  harus  dapat  didemonstrasikan  dengan  standar

               kompetensi yang berlaku.
                        Konsep PBK pada hakikatnya berfokus pada apa yang dapat dilakukan oleh seseorang

               (kompeten) sebagai hasil atau akibat (output) dari pembelajaran. Seseorang dikatakan punya
               kompeten apabila mampu melaksanakan tugas-tugas yang ada di dunia kerja, artinya harus

               mampu mentransfer keterampilan dan pengetahuan pada kondisi dunia kerja, merencanakan

               dan  mengorganisasikan  pekerjaan  serta  mengatasi  permasalahan  yang  timbul  dalam
               pekerjaan.Tenaga kerja yang dihasilkan oleh SMK dianggap belum memiliki kompetensi yang

               memadai, sehingga banyak menciptakanpengangguran. Sementara di sisi lain, banyak peluang
               kerja yang masih belum terisi. Hal ini berarti rendahnya kualitas tenagakerja yang dihasilkan

               melalui pendekatan pembelajaran konvensional.

               3. Model Pengelengaraan Pendidikan Kejuruan
                       Penyelenggaraan pendidikan di sekolah tidak lepas dari strategi agar tujuan pendidikan

               dapat dicapai secara optimal, untuk itu sekolah menerapkan berbagai model sesuai dengan
               program studinya dan karakteristik peserta didik. Kata model dapat diartikan sebagai pola atau

               bentuk.  Kaitannya  dengan  pendidikan  kejuruan  kata  model  disini  mengandung  pengertian

               sebagai  suatu  bentuk  atau  pola  penyelenggaraan  pendidikankejuruan.  Munculnya  berbagai
               model penyelenggaraan pendidikan kejuruan, tidak dapat dilepaskan dengan masyarakat dan

               kebutuhannya.  Terdapat  tiga  model  penyelenggaraan  pendidikan  kejuruan  yaitu  model
               berorientasi pasar, model sekolah dan model pendidikan sistem ganda.

               a. Model Berorientasi Pasar



                                                            9
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25