Page 48 - PERANAN KAPTEN KYAI ILYAS DALAM PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI LUMAJANG666_Neat
P. 48
Pasukan Belanda terus menyerang dan menghadang pasukan Kyai Ilyas
yang berusaha lari menyeberangi sungai Bondoyudo. Namun, pada saat itu
debit air sungai besar dan Kyai Ilyas berusaha untuk menggendong
pasukannya menyeberangi sungai. Dua pasukan Kyai Ilyas yakni A.Hamid dan
Rufi’i tertembak dan berhasil diselamatkan. Namun, dua pasukannya mati
tertembak, yakni Baidhowi dan Abas (Fadholi, 1986:28, Djoeramie, 2018).
Pada malam hari pasukan Kyai Ilyas perlahan meninggalkan desa Cakra.
Dalam perjalanan menuju desa Penanggal, pasukan Kyai Ilyas beristirahat di
desa weringinsari selama beberapa hari. Perjalanan dilakukan dengan
menyeberangi sungai Bondoyudo di Kalipepe, kemudian menyeberangi jalan
raya menuju desa Panggung, dan berjalan terus ke barat hingga sampai di
desa Penanggal. Namun, selang 3 hari berada di desa Penanggal, pasukan
Belanda yang berada di Senduro mengetahui keberadaan pasukan Kyai Ilyas
(Fadholi, 1986:33-34).
Pasukan Kyai Ilyas kembali diserang oleh pasukan Belanda. Pada pukul
07.00 wib peluru-peluru kanon beterbangan menghantam rumah warga dan
masjid di desa penanggal. Adanya serangan tersebut Kyai Ilyas menyusun
rencana melakukan serangan balik ke Sarikemuning dan Senduro. Serangan
dimulai dengan menggunakan mobil brigade menuju desa Pagoan dan
melakukan pertempuran terhadap pasukan Belanda (Fadhali, 1986:34-35).
CERMATI PETA
48 | M o d u l P e r a n a n K a p t e n I l y a s L u m a j a n g