Page 45 - PERANAN KAPTEN KYAI ILYAS DALAM PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI LUMAJANG666_Neat
P. 45
Setelah musyawarah dengan pimpinan TNI yang ada, yaitu Kapten
Slamet Wardoyo. Kompi Kyai Ilyas pun ditugaskan ke sebelah timur kota.
Tugas pasukan Kyai Ilyas kini meliputi daerah Yosowilangun dan Kencong.
Untuk sementara berpangkalan di desa Maleman (Fadhali, 1986: 24: Hadi,
1997: 259).
Selanjutnya pasukan Hizbullah yang bekerjasama dengan pasukan
dibawah kompi Soekartijo melanjutkan serangannya terhadap pos penjagaan
Belanda di dekat pasar Yosowilangun. Pertempuran terjadi sekitar pukul 03.00
WIB yang diawali dengan pelemparan granat secara serentak. Pasukan belanda
yang saat itu sedang tertidur nyenyak akibatnya terbunuh oleh ledakan granat
tersebut. Namun, ada beberapa pasukan belanda yang berhasil
menyelamatkan diri dan melakukan perlawanan. Terjadilah pertempuran
antara belanda dan pasukan hizbullah. Tetapi, pertempuran tersebut terjadi
secara singkat karena pasukan hizbullah segera kembali ke Pangkalan di
Maleman (Fadholi, 1986:24-25).
Terjadi serangan kembali pada bulan Agustus 1947 di desa Pepe
Yososwilangun sekitar pukul 08.00-10.00 WIB. Pasukan Belanda melakukan
konvoi dan serangan dengan menaiki tank dan panser dan 16 truk tentara
Belanda. Lalu, pasukan hizbullah dan gerilyawan lainnya dengan membawa
sekitar 350 pucuk senapan melakuan serangan di balik pepohonan besar.
Pasukan Belandapun mengalami kepanikan dan mobil truk yang mereka
tumpangi menabrak pohon-pohon di sekitar jalan. Sehingga pasukan Belanda
mengalami kekalahan (DHC 45 Lumajang, 1991:32).
Pasukan Belanda yang mengalami kekalahan pada serangan di
Yosowilangun tersebut. Pada tanggal 1 September 1947 melakukan serangan
kembali ke desa Rowokangkung. Hal ini mereka lakukan karena beberapa
kesatuan gerilyawan berada di daerah Rowokangkung. Pasukan Belanda
melakukan pengepungan di desa Rowokangkung mulai pukul 01.00 WIB
45 | M o d u l P e r a n a n K a p t e n I l y a s L u m a j a n g