Page 10 - MODUL 5 APRESIASI SENI DAN PEMBELAJARANNFinish
P. 10

2. Relevansi

                               Dalam pelaksanaan pembelajaaran Seni Budaya, kompetensi apresiasi dan

                        kreasi  dirancang secara terpisah. Hal ini dilakukan agar pencapaian kompetensi
                        lebih baik dan dapat diukur. Kompetensi apresiasi berkaitan dengan kemampuan

                        merasakan  fenomena  keindahan  dan  seni,  menikmati,  menghayati,  dan

                        menghargai  nilai-nilainya,  baik  dari  segi  bentuk  maupun  isi  (pesan  seni).

                        Tujuannya  agar  peseta  didik  menyadari  kontribusi  seniman  dan  peran  seni  di
                        tengah  masyarakat,  sehingga  berempati  dan  hormat  pada  profesi  seniman  dan

                        dunia kesenian.  Seperti telah disinggung sebelumnya, apresiasi seni memiliki tiga

                        domain, yakni perasaan (feeling), penilaian  (valuing) dan empati  (emphatizing).

                        Ketiga  kemampuan  mental  ini  dapat  bekerja  dengan  baik  apabila  kemampuan
                        sensoris mampu berelasi dengan kemampuan perseptual dan perasaan.

                               Secara  psikologis  pengalaman  pengindraan  karya  seni  itu  berurutan  dari

                        sensasi,  emosi,  impresi,  interpretasi,  apresiasi,  dan  evaluasi.  Aktivitas  ini

                        berlangsung  ketika  seseorang  mengaktifkan  fungsi  inderawi  untuk  merespon

                        karya seni, biasanya sensasi tersebut diikuti dengan aktivitas berasosiasi, misalnya
                        melakukan  komparasi,  analogi,  diferensiasi,  dan  sintesis.  Pada  umumnya  karya

                        seni yang dinilai baik akan memberikan kepuasan spiritual dan intelektual bagi

                        pengamatnya.
                               Tingkat  apresiasi  seni  akan  berkembang  lewat  kegiatan  mengamati

                        karya seni, membaca teori seni, termasuk sejarah seni dan reputasi seniman,

                        dialog  dengan  tokoh  seniman  serta  budayawan,  dan  menuliskan  pengalaman

                        mengamati  karya  seni  dalam  bentuk  esei  ataupun  melalui  bentuk  tanggapan

                        tertulis  lainnya.  Bahkan  apresiasi  dapat  dikembangkan  jika  dilakukan
                        bersamaan  dengan  pengalaman  praktik  berkesenian.  Hal  ini  secara  tak

                        langsung akan mempertajam rasa empati terhadap proses berkesenian sehingga

                        penghayatan  saat  menikmati  praktik  berkesenian  lebih  kuat,  hal  ini  akan

                        mempengaruhi hasil kreasi peserta didik menjadi lebih baik dan bermakna.






                                                                                                      4
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15