Page 125 - BERFIKIR
P. 125
Kedua, ada yang disebut dengan optimistic bias, yaitu ngerasa
optimis terhadap sesuatu namun sebenernya optimis itu bersifat
16
distorsi semata. Misalnya kemaren ada kasus anak muda
nikah umur 18 tahun, trus si ceweknya bikin status yang sangat
optimis kalo nikah muda itu bisa bikin lebih bahagia, lebih
dewasa dan bisa saling mencintai selamanya. Dari status itu, si
cewek pengen bilang kalo “pasangan lain boleh aja ga bahagia,
tapi kami pasti bahagia”. Itu contoh optimistik yang semu, ga
ada jaminan semua orang ga bahagia dan ga ada jaminan pula
dia beserta pasangannya bakal hidup bahagia.
Ketiga, bentuk ini disebut dengan false consensus bias, yaitu
adanya kecenderungan seseorang untuk menganggap orang lain
punya sikap, sudut pandang, minat atau prinsip yang sama
dengannya. Kita ngerasa heran kalo ada orang yang ga suka
sesuatu yang kita sukai. Bentuk ini juga cenderung
menghakimi orang lain yang punya sifat buruk seperti yang
kita miliki. Contohnya kita adalah penyuka durian lalu bilang
“Bisa-bisanya ada orang yang ga suka durian yang enak gini!”.
Atau contoh lain saat ketahuan selingkuh “iya gw salah, tapi
asal lu tahu kalo sebenernya semua cowok itu tukang selingkuh
juga. Cuma belum ketahuan aja”. Kedua contoh tersebut
menginginkan orang lain punya sifat atau kesukaan seperti
dirinya, orang-orang tersebut membela dirinya dengan cara
mengikutsertakan orang lain dalam argumennya, mereka
16
Menurut KBBI, distorsi berarti pemutarbalikkan suatu fakta, aturan dan
sebagainya. Makna secara umum di sini adalah tidak sesuai faktanya.
110