Page 162 - BERFIKIR
P. 162
Mungkin kalian bakal nanya apa kaitannya antara judul bab
dengan kasus yang gw angkat tadi. Disini gw cuma pengen
jelasin kalo kita sering mikirin sesuatu hal yang ga dipikirin
orang lain, otak kita akan terpancing berpikir lebih sulit dan
mencari solusi untuk hal tersebut. Misalnya tadi, seorang pakar
atau ilmuwan yang ditahan di penjara. Apakah ga ada solusi
agar kepakarannya ga hilang karena lama tinggal di penjara?
Otak kita akan nyari pengetahuan tentang itu. Andai ga ketemu
solusinya, minimal otak kita terbiasa untuk mengkritisi sesuatu
hal, menguji asumsi, membantah aturan. Cobalah untuk sering
mikirin sesuatu yang ga dipikirin orang lain, karena motor
matic muncul dari keisengan otak yang bilang “gimana kalo
motor ga usah pake gigi?”.
Dalam filsafat dasar ada yang disebut dengan epistemologi
realisme, aliran ini dicetuskan oleh Aristoteles yang
menganggap bahwa suatu kebenaran akan tetap ada walaupun
ga ada yang mengakui keberadaannya. Contohnya, kalo semua
orang ga ada yang tau tentang menara pisa, apakah menara pisa
itu ada? Dengan epistemologi realisme akan terjawab bahwa
menara pisa itu bakal tetap ada disitu walaupun ga ada yang
tahu / mengakuinya. Karena mau diakui atau ga, yang namanya
kebenaran akan ada pada tempatnya. Beda halnya dengan
epistemologi idealisme yang dianut Plato, dia bilang kebenaran
tergantung persepsi. Jadi, menara pisa itu dianggap ga ada kalo
emang ga ada orang yang ga tahu tentang menara tersebut.
Sama halnya kalo gw bilang di bawah tanah kamar kalian ada
147