Page 35 - BERFIKIR
P. 35
Di website tersebut dijelaskan kitabnya, tapi kita ga rujuk
langsung ke kitab-kitab tersebut.
Referensi primer itu digunakan oleh mujtahid mutlak (imam
mazhab) yang menguasai berbagai bidang ilmu. Ga semua
orang bisa sampe derajat ini, even para sahabat Rasulullah pun
ga semuanya sampe.
Referensi sekunder itu digunakan oleh para pelajar, karena
mengasah diri untuk menelaah masalah dan jawabannya dari
berbagai pandangan para ulama salaf (terdahulu) atau khalaf
(kontemporer).
Referensi tersier itu digunakan oleh orang awam, yang penting
dapet jawaban. Jadi mazhabnya orang awam bukanlah
Syafiiyah atau yang lainnya, tapi mazhab mereka adalah
gurunya. Pada siapa dia bertanya, maka itulah mazhabnya. Dan
ini boleh aja ga ada masalah.
Nah... kebetulan gw pernah numpang tidur di pesantren basis
NU beberapa tahun. Di tradisi NU, kita biasa jawab pertanyaan
juga dengan referensi sekunder. Misal ditanya hukumnya
mengusap leher saat wudhu, kita langsung buka beberapa kitab.
Ambil contoh kalo di kitab bidayatul hidayah Imam Al Ghazali
hukumnya sunnah, kalo di kitab fathul mu'in hukumnya bid'ah
artinya ga boleh dilakukan. Kita jarang banget merujuk suatu
masalah langsung dari dalil alquran dan hadits. Mungkin ada
beberapa kitab yang mencantumkan dalil alquran dan hadits
saat membahas suatu hukum, seperti kitab sulamut taufiq. Tapi
20