Page 34 - BERFIKIR
P. 34
Para penganut teori konspirasi juga lebih senang menggunakan
data yang sifatnya random. Bahkan mereka percaya pada video
narasi yang entah siapa pembuatnya. Padahal dalam dunia
sains, kredibilitas seseorang sangat penting untuk menjamin
data tersebut memang benar dan sesuai dengan kajian ilmiah.
Setelah selesai bahas sumber data, sekarang kita akan bahas
referensi data. Gw mau bahas bagian ini dengan contoh real aja
ya biar gampang dipahami. Oh ya, kebetulan gw NU Mania,
jadi pake contoh yang sering kejadian di organisasi tersebut.
Gw jamin kasus ini bakal relevan dengan apa yang akan kita
bahas.
Ada tiga jenis referensi yaitu primer, sekunder, tersier.
Referensi primer itu lu langsung ngerujuk ke sumbernya.
Misalnya waktu lu nyari hukumnya solat berjemaah, lu
langsung nyari dalilnya ke Alquran dan Hadits. Level ini paling
keren, karena ga semua orang bisa sampe. Ada referensi
sekunder, kalo lu nyari hukumnya solat berjemaah, lu nyari
kitab ulama yang bahas tentang itu, misal di kitab anu
hukumnya wajib, di kitab anu hukumnya sunnah dll. Kalo
referensi tersier, lu cuma nukil pendapat dari ustadz lu yang
beliau nukil dari kitab. Misalnya lu nanya ke ustadz "pak
ustadz, apa hukumnya sholat berjemaah?", ustadz jawab
hukumnya sunnah menurut kitab anu, wajib menurut kitab anu.
Kita mengiyakan tanpa mengecek kitab tersebut, jadi kita
bersandar pada ucapan ustadz tersebut. Begitu juga saat lu
nyari hukum di website, itu juga sama dengan referensi tersier.
19