Page 50 - BERFIKIR
P. 50

belajar  yang  banyak,  meneliti,  dan  memiliki  cukup
            pengetahuan.  Itu  pun  ga  semua  orang  bisa  mencapai  derajat

            yang  sama  walaupun  sudah  berusaha  keras,  karena  saking
            sulitnya.

            Begitu juga perkara agama ini. Banyak masyarakat awam saat
            ini yang mulai ga ada akhlak dengan bertanya "pak ustadz, apa
            dalilnya sholat di tengah jalan?" Pertanyaan seperti ini sungguh

            ga beradab. Karena menanyakan dalil itu tugasnya para ulama,
            para  peneliti,  bukan  orang  awam.  Tugas  orang  awam  adalah
            bertanya hukum, bukan dalilnya. Contohnya "Pak ustadz, apa
            hukumnya  solat  di  tengah  jalan?".  Cukup  bagi  orang  awam
            mengetahui  hukum  tersebut  walaupun  tidak  disertai  dengan

            dalilnya  (dengan  syarat  yang  mengeluarkan  hukum  tersebut
            adalah orang yang kredibel, dalam hal ini tentunya adalah para
            Mujtahid, imam Mazhab). Kenapa? Karena hukum itu bersifat

            praktis,  langsung  pakai.  Sedangkan  dalil,  harus  diolah  dulu
            dengan metodologi yang akan memakan waktu sangat panjang
            sampai  akhirnya  muncul  hukum  tersebut,  bisa  jadi  wajib,
            sunnah,  makruh,  mubah,  atau  haram.  Ga  semua  orang  bisa
            mencapai derajat mujtahid.


            Kalau mau paham dalil, belajar dulu alat-alat yang mendukung
            untuk  dapat  memahami  sumbernya.  Seperti  ilmu  nahwu,
            shorof,  balaghoh,  tafsir,  nasikh  mansukh,  kaidah  fiqih,  ushul
            fiqih,  asbabun  nuzul,  asbabul  wurud  dan  masih  banyak  lagi.
            Kalau  hanya  sekedar  baca  terjemah  Alquran  atau  hadits  lalu

            auto  menyimpulkan  hukum  dari  situ,  justru  bahaya  banget.

                                          35
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55