Page 19 - MATERI SKI KELAS 7
P. 19
Kaum kafir Quraisy tidak membiarkan kaum muslim mendapatkan ketentraman di negeri
Habasyah. Kaum kafir Quraisy khawatir jika Islam akan berkembang di Habasyah dan
mempersulit kondisi dan posisi perdagangan Makkah. Maka diutuslah dua orang yang dianggap
paling cerdas dan fasih bicaranya di kalangan kaum kafir Quraisy. Mereka ialah Abdullah bin
Abi Rabi’ah dan Amr bin Ash bin Wail As-Sahmi. Mereka mengumpulkan hadiah sebanyak-
banyaknya untuk menyuap Raja Najasyi dan menginginkan sang raja mengusir kaum muslimin
dari negerinya. Tidak hanya itu, Abdullah bin Rabia’ah dan Amr bin Ash juga mencoba
menghasut Raja Najasyi yang beragama Nasrani/Kristen tentang pandangan Rasulullah dan
kaum muslimin yang mereka anggap melecehkan Nabi Isa alaihissalam. Pada awalnya semua
pendeta dan Raja Najasyi merasa berang mendengar hal tersebut. Kemudian dipanggillah kaum
muslimin dan meminta klarifikasi mereka. Tampillah seorang Ja’far bin Abu Thalib mematahkan
tuduhan dari Abdullah bin Abi Rabi’ah dan Amr bin Ash terkait Nabi Isa as. Ja’far pun
membacakan QS. Maryam: 16-24 yang artinya:
“Dan ceritakanlah ( Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Quran), (yaitu) ketika dia
mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis). Lalu dia
memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka. Lalu Kami mengutus roh Kami (Malaikat
Jibril) kepadanya, maka dia menampakkan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang
sempurna. Dia (Maryam) berkata, „Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertakwa.‟ Dia (Jibril) berkata: „Sesungguhnya
aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-
laki yang suci.‟ Dia (Maryam) berkata, „Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki,
padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina.‟
Dia (Jibril) berkata, „Demikianlah.‟ Tuhanmu berfirman, „Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar