Page 57 - Aku dan Ana
P. 57

kehilangan  beban  yang  selama  ini  memenuhi

            kepalaku.

               "Aku  sudah  bicara  dengan  ibu  dan  dia

            tergantung  padaku,  jika  mau  menikah  dengan
            pilihanku saat ini maka katanya boleh."

               Dengan  wajah  yang  masih  terkejut,  Ana

            hanya bisa terdiam sambil tersenyum, lalu  dia
            pun mengangguk dan berkata, "Hu'm, aku mau

            InsyaAllah."

               "Hahaha, praaank! Serius amat, kayak nggak

            pernah bercanda aja, hadeh, hahaha."

               "Hah? Maksud kamu  ini prank?" tanya Ana

            lebih terkejut lagi.

               "Nggak,  ini  bukan  prank."  Aku  mengambil

            kotak cincin di sakuku dan mengeluarkan satu
            cincin untuk Ana. "Pakai sendiri ya! Kita bukan

            mahrom."

               "Iyaaa, tahuuu."



                                     52
                         Aku dan Ana | Nur Wahid
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62