Page 37 - BAB 05
P. 37
4. Amandemen keempat terjadi pada sidang tahunan MPR dan
disahkan pada tanggal 10 agustus 2002. Pada perubahan keempat
ini ysng diamandemen sebanyak 13 pasal, serta 3 pasal aturan
peralihan, dan 2 pasal aturan tambahan yang meliputi pasal 2 ayat
(1), pasal 6A ayat (4), pasal 8 ayat (3), pasal 11 ayat (1), pasal 16,
passal 23B, pasl 23D, pasl 24 ayat (3), Bab XIII, pasal 31 ayat (1),
(2), (3), (4), dan (5), pasal 32 ayat (1), dan (2), Bab XIV, pasal 33
ayat (4) dan (5), pasal 34 ayat (1), (2), (3), dan (4), pasal 37 ayat
(1), (2), (3), (4) dan (5), Aturan peralihan pasal I, II, dan III, Aturan
tambahan pasal I dan I.
Keseluruhan amandemen UUD 1945 itu pada dasarnya meliputi
ketentuan mengenai (a) hak-hak asasi manusia, hak dan kewajiban
warga negara, serta mekanisme hubungannnya dengan negara dan
prosedur untuk mempertahankannya apabila hak-hak itu dilanggar,
(b) prinsip-prinsip dasar tentang demokrasi dan rule of law serta
mekanisme perwujudannya dan pelaksanaannya, seperti melalui
pemilihan umum, dan lain-lain, serta (c) format kelembagaan negara
dan mekanisme hubungan antar organ negara serta sistem
pertanggungjawaban para pejabatnya. Dengan kata lain, menurut Jimly
Assidiqie,( Sunarso dkk, 2008), apa yang diatur dalam amandemen
pertama sampai dengan amandemen keempat UUD 1945 mencakup
semua hal yang menjadi pokok materi semua UU dasar negara modern
di dunia.
Tentu tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan UUD 1945 ini
membawa kemajuan. Hal ini tampak jelas bahwa kehidupan demokrasi
tumbuh semakin baik. UUD 1945 hasil amandemen sudah
memeunculkan ketentuan tentang cheks and balances secara lebih
proporsional di dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Sebelum UUD
NEGARA & KONSTITUSI 119