Page 44 - EMODUL LAJU REAKSI BERBASIS KONTEKSTUAL
P. 44
Untuk setiap reaksi kimia, dibutuhkan energi minimum agar reaksi dapat
berlangsung, yang disebut sebagai energi aktivasi (E). Energi aktivasi bergantung pada sifat
reaksi. Pada reaksi yang berlangsung cepat, energi aktivasinya kecil. Sebaliknya, pada reaksi
yang lebih lambat berarti energi aktivasinya lebih besar. Agar reaksi bisa terjadi, maka
molekul-molekul at yang bereaksi harus memiliki energi kinetik di atas energi aktivasi. Energi
aktivasi digambarkan sebagai penghalang yang harus dilewati molekul reaktan untuk dapat
membentuk produk.
Misalkan molekul reaktan digambarkan sebagai sebuah bola yang terletak salah satu
sisi kaki bukit. Molekul harus memiliki energi cukup untuk dapat melewati puncak bukit
(penghalang) dan menggelinding ke sisi yang lain membentuk produk. Jika molekul tidak
memiliki energi cukup, maka molekul tersebut tidak mampu melewati puncak bukit dan
kembali menggelinding ke tempatnya semula sehingga tidak akan terbentuk produk.
Perhatikan gambar berikut!
Gambar 22 (Sumber: Panduan Pembelajaran Kimia)
(a), bola tidak dapat melalui bukit karena tidak ada energi aktivasi (b)
Sekarang akan kita tinjau bagaimana teori tumbukan dapat menielaskan pengaruh
konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalisator terhadap laju reaksi.
29