Page 42 - e-modul Akuntansi Keuangan 1_Neat
P. 42
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
pembayar (kasir). Mekanisme pengendalian juga terjadi, karena setiap penggantian
akan dilakukan penghitungan dana kas kecil terpakai dan tersisa sehingga dapat
memonitor pemakaian dan memastikan tidak ada uang yang hilang. Sedangkan pada
fluctuating system, jumlah dana di kasir tidak terkontrol dan jumlahnya dapat
bertambah terus jika dana tidak terpakai. Berikut adalah contoh perbandingan metode
imprest dan fluctuating dalam sistem kas kecil:
Imprest Fluctuating
Pembuatan kas kecil sebesar Rp 10.000.000 dengan kas minimum Rp 500.000
Kas kecil Rp 10.000.000 Kas kecil Rp 10.000.000
Kas Rp 10.000.000 Kas Rp 10.000.000
Pembayaran kurir dan biaya angkut pengiriman barang sebesar Rp 6.000.000
Tidak ada jurnal Beban pengiriman Rp 6.000.000
Kas kecil Rp 6.000.000
Pembayaran konsumsi rapat sebesar Rp 3.750.000 dan pengisian Kembali kas kecil
sebesar Rp 6.000.000
Beban pengiriman Rp 6.000.000 Kas kecil Rp 6.000.000
Beban konsumsi Rp 3.750.000 Beban konsumsi Rp 3.750.000
Kas Rp 9.750.000 Kas Rp 9.750.000
Pada akhir bulan Desember 2023, diketahui bahwa saldo kas kecil adalah Rp
8.500.000 namun kas kecil yang dipegang oleh kasir entitas hanya sebesar Rp
8.400.000
Beban selisih kas Rp 100.000 Beban selisih kas Rp 100.000
Kas Rp 100.000 Kas Rp 100.000
4. REKONSILIASI BANK
Pengelolaan kas pada entitas biasanya melibatkan bank karena sangat berisiko
menempatkan uang tunai yang besar di kantor entitas. Oleh sebab itu, biasanya
entitas memiliki mekanisme pengelolaan kas, misalnya kas yang diterima disetorkan
ke Bank setiap hari atau seminggu sekali. Untuk menggunakan dana kas di bank
tersebut, entitas dapat menggunakan sarana transfer, kartu ATM, atau menggunakan
cek.
38