Page 37 - e-modul Akuntansi Keuangan 1
P. 37
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
5. ANALISIS TRANSAKSI
Analisis transaksi adalah langkah penting dalam akuntansi yang bertujuan untuk
memastikan bahwa setiap transaksi dicatat dengan benar dalam rekening-rekening
yang sesuai. Proses ini melibatkan pemahaman dampak dari setiap transaksi
terhadap posisi keuangan perusahaan, dan dilakukan dengan prinsip pembukuan
berpasangan (double- entry accounting), di mana setiap transaksi mempengaruhi
minimal dua rekening. Dalam sistem akuntansi berpasangan, setiap transaksi dicatat
dengan cara yang memastikan bahwa total debit selalu sama dengan total kredit.
Misalnya, jika sebuah perusahaan melakukan penjualan tunai, maka akun kas akan
didebit (meningkat), sementara akun pendapatan akan dikredit (meningkat) dengan
jumlah yang sama.
Tujuan Analisis Transaksi adalah:
1) Mengidentifikasi akun-akun yang terlibat dalam setiap transaksi.
2) Menentukan apakah transaksi tersebut akan meningkatkan atau mengurangi
aset, kewajiban, atau ekuitas.
3) Memastikan kesesuaian antara debit dan kredit dalam pencatatan.
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan dapat dibagi menjadi dua kelompok
utama:
1) Transaksi Eksternal
Transaksi eksternal adalah interaksi keuangan yang terjadi antara perusahaan
dan pihak luar. Contoh dari transaksi ini meliputi:
• Penjualan: Ketika perusahaan menjual barang atau jasa kepada
pelanggan.
• Pembelian: Ketika perusahaan membeli barang atau jasa dari pemasok.
• Pengeluaran dan Penerimaan Uang: Transaksi yang melibatkan aliran
kas masuk dan keluar dari perusahaan.
Transaksi eksternal biasanya lebih mudah dianalisis karena mereka sering kali
mengakibatkan perubahan langsung dalam harta perusahaan, baik berupa
peningkatan aset (misalnya, kas masuk dari penjualan) atau pengurangan aset
(misalnya, kas keluar untuk pembayaran utang).
2) Transaksi Internal
33