Page 54 - e-modul Akuntansi Keuangan 1
P. 54
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
Cadangan Kerugian Piutang = 2% × Rp1.000.000.000 = Rp20.000.000
2) Metode Persentase dari Piutang
Metode ini menghitung cadangan kerugian piutang berdasarkan
persentase tertentu dari total saldo piutang pada akhir periode. Persentase ini
juga ditentukan berdasarkan pengalaman masa lalu atau standar industri.
Sebagai contoh, jika saldo piutang pada akhir tahun adalah Rp
500.000.000 dan perusahaan memperkirakan bahwa 5% dari piutang tersebut
tidak akan tertagih, maka nilai cadangan yang perlu dibentuk adalah:
Cadangan Kerugian Piutang = 5% × Rp500.000.000 = Rp25.000.000
3) Metode Usia Piutang (Aging of Receivables)
Metode Aging of Receivables ini lebih detail dan memperhitungkan usia
piutang. Piutang dikelompokkan berdasarkan umur, dan persentase yang
berbeda diterapkan pada masing-masing kelompok usia tersebut, dengan
asumsi bahwa semakin tua usia piutang, semakin besar kemungkinan tidak
tertagih. Contoh: Misalnya, perusahaan memiliki piutang sebagai berikut:
• Piutang 0-30 hari: Rp 300.000.000 (persentase tak tertagih 2%)
• Piutang 31-60 hari: Rp 150.000.000 (persentase tak tertagih 5%)
• Piutang 61-90 hari: Rp 50.000.000 (persentase tak tertagih 10%)
Nilai yang perlu dibentuk:
• Cadangan Kerugian Piutang
= (2% × Rp300.000.000) + (5% × Rp150.000.000) + (10% ×
Rp50.000.000)
= Rp6.000.000 + Rp7.500.000 + Rp5.000.000
= Rp18.500.000
4. METODE PENGHAPUSAN PIUTANG
Penghapusan piutang dalam pengertian sederhana adalah kerugian yang harus
ditanggung perusahaan karena adanya piutang yang tidak dapat ditagih. Piutang
tidak dapat ditagih karena peminjam memiliki kondisi yang menyulitkannya
membayar, juga dapat disebabkan karena tidak dibuatnya kontrak atau perjanjian
50