Page 94 - e-modul Akuntansi Keuangan 1
P. 94
e-modul Akuntansi Keuangan I – Politeknik Negeri Bali
2) PEMBELIAN OBLIGASI
Bagi Investor, kepemilikan obligasi merupakan suatu bukti bahwa telah
memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi yang akan diterima
kembali pada tanggal jatuh temponya sebesar nilai nominal dari obligasi yang
bersangkutan. Atas investasi dalam bentuk obligasi ini investor akan memperoleh
pendapatan secara teratur dalam jumlah yang tetap selama masa kepemilikan
obligasi. Pendapatan itu disebut pendapatan bunga obligasi. Dalam perhitungan
pembelian/penjualan obligasi diperhitungkan adanya bunga berjalan yang dihitung
berdasarkan ketentuan-ketentuan berikut :
1. Umur suatu bulan ditetapkan 30 hari dan setahun ditetapkan 360 hari. Bila
suatu obligasi ditransaksikan pada tanggal 31 suatu bulan maka transaksi
tersebut dianggap terjadi pada tanggal 1 bulan berikutnya
2. Banyaknya hari bunga berjalan dihitung mulai tanggal bunga terakhir
dibayarkan sampai dengan tanggal transaksi jual-beli obligasi dilakukan
3. Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan persen tertentu dari nominal
obligasi
Sebagai contoh, tanggal 9 agustus 2024 dibeli 100 lembar obligasi PT Baruna
nominal Rp 500.000 kurs 101. Tingkat bunga 12 % dibayar setiap tanggal 1 Mei dan
1 November. Dibayar biaya provisi pembelian dan materai Rp 350.000. Tanggal 1
Desember 2024 semua surat obligasi dijual dengan kurs 105 dan membayar biaya
penjualan Rp 300.000.
• Harga perolehan obligasi tanggal 9 agustus 2024
Harga kurs, 101 % X (Rp 500.000 X 100) Rp 50.500.000
Biaya provisi pembelian dan materai Rp 350.000
Harga perolehan obligasi Rp 50.850.000
• Pendapatan bunga berjalan yang dibayar dimuka pada tanggal 9 Agustus
2024
Nominal Obligasi (Rp 500.000 X 100) = Rp 50.000.000
Tingkat bunga = 12 %
Tanggal bayar bunga terakhir (oleh PT Baruna) = 1 Mei 2024
Tanggal pembelian Obligasi = 9 Agustus 2024
90