Page 145 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 145

“Maafkan saya pemuda yang baik hati.”

            Sawolo berkata penuh penyesalan.


                    Awailas  keluar  dari  rumah  Sawolo

            dengan  perasaan  sedih  yang  mendalam.  Ia

            berjalan pulang.



                    Semenjak  hari  itu,  bayangan  Bulukfun

            dan  Leweifun  selalu  mengikuti  langkahnya.

            Kecantikan dua gadis dari alam gaib itu, sungguh

            telah memikat hati Awailas dan membuatnya

            jatuh  cinta.  Tidak  tahan  menanggung  rasa

            rindu,  Awailas  bertekad  mencari  cara  agar

            bisa hidup dengan keluarga Sawolo.


                    Hari berlalu, bulan terlewati, tahun pun

            berganti.  Kerinduan  Awailas  semakin  besar.

            Tetapi  ia  belum  menemukan  cara  agar  bisa

            bertemu dan hidup bersama dengan dua gadis

            pujaan hatinya.



 136                                     137
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150