Page 213 - Legenda dari Papua Barat Daya
P. 213
“Saya rindu pada Gete. Sudah lama
sekali tidak mendengar kabarnya,“ kata
Awies kepada istrinya. “Saya ingin melihatnya
di Tanjung Libla.”
Istrinya mengangguk tanda setuju.
“Iya, pergilah dan bawalah bekal makanan
ini. Sampaikan salamku buat Gete!“
Istri Awies memberikan bungkusan
makanan sebagai bekal selama perjalanan.
Sambil membawa bekal makanan
dari istrinya tersebut, Awies berjalan
menuju Tanjung Libla. Perjalanan menuju
kampung halamannya tidaklah mudah.
Ia harus menyusuri hutan dan menempuh
perjalanan selama berhari-hari. Semua
itu tak dihiraukan demi bertemu adik yang
sangat dirindukannya.
204 205