Page 18 - STATUTA PERSAUDARAAN NASIONAL OFS INDONESIA
P. 18
Statuta Persaudaraan Nasional OFS Indonesia
Pasal 32
Kunjungan Persaudaraan dan Kunjungan Pastoral
Artikel 59
1. Kunjungan Persaudaraan dan kunjungan pastoral hendaknya diadakan sekurang-kurangnya
sekali dalam masa jabatan Dewan dan kalau dapat pada waktu yang bersamaan dengan
kegiatan lain
2. Biaya untuk kunjungan-kunjungan baik pastoral maupun persaudaraan ditanggung bersama
oleh Dewan Nasional, Dewan Regio dengan perbandingan 1:1
3. Pokok-pokok pembicaraan dan agenda serta jadwal kegiatan visitor dalam keadaan normal
hendaknya ditentukan bersama-sama oleh Dewan Nasional, Dewan Regio dan
Persaudaraan Lokal
4. Di luar kunjungan yang dijadwalkan, apabila kebutuhan yang mendadak dan mendesak
untuk ditangani Minister Nasional atau seorang yang menggantikannya, dapat mengadakan
kunjungan secara berimbang seperti telah ditentukan di atas
5. Untuk menjaga pengeluaran tak terduga, maka Dewan Nasional dan Dewan Regio
hendaknya mengusahakan dana khusus dari uar Persaudaraan OFS dengan prioritas
keluarga-keluarga Fransiskan
Pasal 33
Pendampingan Rohani dan Pendampingan Pastoral
Terhadap OFS
Artikel 60
Untuk menjamin kesetiaan anggota OFS kepada kharisma Fransiskus
1. Retret persiapan dan upacara profesi meriah para saudara OFS sedapat-dapatnya/harus
dipimpin oleh Imam Ordo I (TOR)
2. Sebaiknya upacara profesi meriah para saudara OFS diadakan di tengah umat, sambil
memperkenalkan riwayat hidup Sto. Fransiskus dari Assisi dan tentang OFS (KU 51.2, KU
85:1-2)
Artikel 61
Upacara pelantikan Minister Nasional OFS terpilih hendaknya dihadiri oleh semua Minister
Provinsial Ordo I (TOR) di Indonesia atau delegatnya dan oleh para Provinsial Ordo III Reguler
terdekat, sekurang-kurangnya dalam Keuskupan di mana pelantikan itu diselenggarakan
Artikel 62
Pendamping Rohani Regio secara khusus diharapkan untuk memantau, membimbing, dan
menuntun pelaksanaan kurikulum pembinaan yang diprogramkan
Artikel 63
1. Pada tingkatan nasional, para Pendamping Rohani Nasional membentuk dewan dan salah
seorang dari antara mereka ditunjuk menjadi koordinator, sedangkan seorang yang lain
sebagai sekretaris (KU 90:2-3)
2. Para Pendamping Rohani Nasional dan Regional hendaknya mengadakan kontak dan
komunikasi yang rutin antara mereka sendiri, baik melalui surat maupun pertemuan berkala
17
http://ofsregiokalimantan.blogspot.co.id

