Page 7 - DUMMY BUKU KPU SUKOHARJO
P. 7
menyelenggarakan Pilkada 2020. Saya rasa tantangan ini juga dirasakan
oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota lainnya. Dari sisi teknis
penyelenggara harus menyakinkan badan ad hock dan semua pihak yang
terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada mematuhi protokol kesehatan.
Melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih dengan mengikuti protokol
kesehatan dengan tantangan besar dalam hal meningkatkan partisipasi
pemilih. Penulis juga menyebutkan sejumlah tantangan lainnya yang
juga penting menjadi catatan untuk perbaikan ke depan.
Yang mengembirakan, meskipun di tengah pandemi tetapi
partisipasi pemilih di Kabupaten Sukoharjo mengalami kenaikan dari
pemilihan sebelumnya bahkan dari 3 kali pemilihan sejak tahun 2005.
Padahal tiga (3) kali pemilihan sebelumnya terselenggara di masa
normal tetapi angka partisipasi lebih rendah dari tahun 2020. Berkaca
pada partisipasi pemilih pada Pilkada tahun 2005 sebesar 72,68 persen,
kemudian turun menjadi 65,83 persen pada tahun 2010 dan naik tipis
menjadi 66,19 persen pada 2015, maka angka partisipasi pada tahun
2020 sebesar 78,50 persen melebihi target partisipasi nasional. Angka
partisipasi Pilkada tahun 2020 tertinggi sejak 2005 tentu capaian yang
cukup membanggakan. Meskipun tidak bisa mencapai 82,25 persen
seperti Pemilu serentak 2019, akan tetapi telah mampu melebihi
partisipasi pada pemilihan kepala daerah sebelumnya.
Dalam buku ini dikupas pula tentang faktor-faktor yang
mendorong peningkatan partisipasi pemilih hingga melebih target
nasional. Secara jeli penulis bisa memotret dan mengambarkannnya
berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama gelaran Pilkada
berlangsung.
Saya sampaikan selamat dan terimakasih kepada Suci Handayani
yang telah memberikan gambaran dan tambahan referensi mendorong
partisipasi pemilih pada Pilkada di tengah pandemi. Catatan ini tentu saja
sangat penting dan bisa menjadi jalan awal bagi kita semua pemerhati
pemilihan dan pihak-pihak yang membutuhkan untuk menelisik lebih
Pandemi Tak Halangi Partisipasi 7