Page 125 - E-Klipping EUA Vaksin Comirnaty Produksi Pfizer and BioNTech
P. 125

Judul          : BPOM Beberkan Efek Samping Vaksin Pfizer

               Nama Media : wartapenanews.com

               Tanggal        : 16 Juli 2021

               Halaman/URL: https://wartapenanews.com/bpom-beberkan-efek-samping-vaksin-
               pfizer/

               Tipe Media  : Media Online

                                                     WartaPenaNews,  Jakarta  –  Rabu  14  Juli  2021,
                                                     Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan  (BPOM)
                                                     telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau
                                                     Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin
                                                     COVID-19  yang  diproduksi  oleh  Pfizer  dan
                                                     BioNTech. Penerbitan EUA untuk vaksin Pfizer ini
                                                     menambah  daftar  jenis  vaksin  yang  bisa
               digunakan di Indonesia.

               Sebelumnya, Badan POM telah menerbitkan Emergency Use Authorization 5 jenis
               vaksin hingga awal bulan Juli lalu. Vaksin tersebut antara lain, ada Coronavax dari
               Sinovac, vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Biofarma.

               AstraZeneca yang diperoleh dari COVAX Facility, Sinopharm dari Beijing, Moderna.

               “Badan POM telah melakukan proses evaluasi untuk keamanan, khasiat, dan mutu
               dari vaksin bersama-sama dengan Tim Ahli yang tergabung dalam Komite Nasional
               Penilai  Obat,  ITAGI  (Indonesian  Technical  Advisory  Group  on  Immunization),  dan
               Klinisi  terkait  lainnya,”  ujar  Ketua  BPOM  Penny  Lukito,  dalam  virtual  conference,
               Kamis 15 Juli 2021.
               Untuk evaluasi keamanan, hasilnya menunjukkan bahwa secara umum keamanan
               vaksin ini dapat ditoleransi. Pada kelompok usia, kejadian reaksi yang paling sering
               timbul antara lain nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri
               sendi, dan demam.

               “Penilaian pada data mutu vaksin cominarty telah dilakukan sama dengan vaksin yang
               telah  disetujui  badan  POM  mengacu  pada  pedoman  evaluasi  mutu  vaksin,  yang
               berlaku secara internasional dan hasilnya telah memenuhi standar persyaratan mutu
               vaksin,” kata Penny.

               Lebih lanjut, Penny menjelaskan, dari data imunegitas menunjukan pemberian dua
               dosis vaksin dalam selang 3 minggu menghasilkan respon imun yang baik.

               Sedangkan berdasarkan data uji klinik fase 3 menunjukkan efikasi dari vaksin COVID-
               19 produksi Pfizer dan BioNTech ini menunjukkan efikasi yang sangat tinggi.
               “Data fase uji klinik fase 3 menunjukkan efikasi cominarty pada usia 16 tahun ke atas
               adalah  95,5  persen  dan  pada  remaja  pada  usia  12  hingga  15  tahun  adalah  100
               persen,” kata Penny.Untuk diketahui, vaksin Pfizer kata akan diberikan dengan injeksi
               intramuskular dengan dosis 0,3 ml dengan dua kali penyuntikkan dalam rentang waktu
               3 minggu. (mus)
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130