Page 161 - E-Klipping EUA Vaksin Comirnaty Produksi Pfizer and BioNTech
P. 161
Judul : Resmi Diizinkan BPOM, Vaksin Pfizer Manjur Lindungi Remaja
Nama Media : cnnindonesia.com
Tanggal : 16 Juli 2021
Halaman/URL: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200811160710-25-
534563/ridwan-kamil-daftarkan-diri-jadi-relawan-vaksin-covid-19
Tipe Media : Media Online
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Vaksin Pfizer
dengan metode mRNA dari Amerika Serikat
akhirnya resmi diizinkan Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) dengan
mengeluarkan izin penggunaan darurat
(EUA). BPOM menyebutkan, vaksin Covid-19
tersebut manjur untuk remaja dan dewasa.
BAWA VAKSIN: Petugas kargo membawa vaksin Covid-19 Moderna setibanya di
Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Sedikitnya, sejauh ini sudah lima vaksin yang diizinkan oleh BPOM untuk dipakai di
Tanah Air, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan kini Pfizer. “Kami
sebagai regulator siap secepatnya merespons mendukung pemerintah sesuai tugas
kami agar masyarakat bisa dapat mengakses vaksin Covid-19n
Dikaitkan dengan aspek mutu keamanan dan khasiatnya adalah suatu pritoritas harus
dijaga. Aspek data mutu khasiat dan keamanan tetap jadi prioritas kami,” tegas Kepala
BPOM, Penny K Lukito secara daring, Kamis (15/7).
Menurut Penny, vaksin Pfizer bisa digunakan untuk remaja 12 tahun ke atas dengan
2 kali suntik rentang 3 minggu. Menurutnya, beberapa kajian sudah dilakukan,
dikaitkan dengan apsek keamanan. “Secara umum keamanan ditoleransi dengan
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dengan nyeri lokal, kelelahan, sakit kepala,
nyeri otot, sendi dan demam,” katanya.
Penny pelanjutkan, angka efikasi usia 16 tahun ke atas 95,5 persen, dan angka efikaki
untuk remaja 100 persen. Nilai imunogenisitas dengan 2 dosis vaksin 3 minggu
memberikan respons yang baik.
“Mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin, memenuhi standar mutu vaksin.
Vaksin dengan platform mRNA perlu dikawal pendistribusiannya,” ungkapnya.
Vaksin Pfizer juga telah menyiapkan sarana distribusi rantai pendingin sampai pada
titik penyuntikan. BPOM juga mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol
kesehatan meski sudah divaksinasi.
“Kami juga mengimbau masyarakat hati-hati dan bijaksana dalam mengakses
pengobatan Covid-19 baik itu obat antivirus, antiparasit dan antibiotik sebagai obat
keras. Itu harus petunjuk langsung maupun telemedicine, harus dengan resep dokter
yang resmi. Masyarakat juga jangan mudah terpengaruh obat tradisional yang klaim
cegah Covid-19 tanpa bukti yang jelas,” tegasnya.