Page 30 - E-Klipping EUA Vaksin Comirnaty Produksi Pfizer and BioNTech
P. 30
Judul : BPOM: Efikasi Vaksin Pfizer 100 Persen Untuk Usia 12-15 Tahun
Nama Media : suara.com
Tanggal : 16 Juli 2021
Halaman/URL: https://www.suara.com/health/2021/07/15/193106/bpom-efikasi-
vaksin-pfizer-100-persen-untuk-usia-12-15-tahun
Tipe Media : Media Online
Suara.com - Indonesia resmi akan
menggunakan vaksin Covid-19 buatan
Pfizer-Biontech setelah mendapat
Emergency Use Authorisation dari
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(Badan POM).
Ketua Badan POM (BPOM) menyebut,
pemberian izin pakai darurat itu telah
mengutamakan aspek mutu dan
keamaman.
"Berdasarkan data uji klinik fase 3 menunjukkan efikasi usia 16 tahun ke atas adalah
95,5 persen dan pada remaja usia 12 sampai 15 tahun adalah 100 persen," kata
Penny dalam konferensi pers daring, Kamis (15/7/2021).
Dari hasil uji coba Fase 3 Pfizer-Biontech dibuktikan bahwa anak berusia 12 hingga
15 tahun, peserta yang menerima suntikan mengembangkan tingkat antibodi yang
lebih tinggi terhadap virus corona dibandingkan dengan peserta anak berusia 16
hingga 25 tahun. Sehingga tingkat antibodi itu membuat vaksin dengan kemanjuran
lebih tinggi.
Dikutip dari Science News, tak satu pun dari 1.131 remaja 12-15 tahun yang
divaksinasi Pfizer mengalami gejala Covid-19. Sementara ditemukan 18 kasus di
antara 1.129 peserta usia 16-25 tahun.
Menurut Colleen Kelley, dokter penyakit menular di Emory University, Atlanta, efikasi
yang tinggi terhadap remaja akan sangat membantu untuk mengakhiri pandemi.
"Itu karena anak-anak di bawah 12 tahun tampaknya lebih kecil kemungkinannya
untuk terinfeksi virus corona dibandingkan anak-anak yang lebih besar dan
menularkannya kepada orang lain," katanya.
Sementara itu terkait efek sampingnya, dikutip dari situs resmi Pfizer disebutkan
bahwa hasil studi klinis menunjukan reaksi merugikan hanya terjadi pada peserta
berusia 16 tahun ke atas.
Efek samping berupa nyeri di tempat suntikan (84,1 persen), kelelahan (62,9
persen), sakit kepala (55,1 persen), nyeri otot (38,3 persen), menggigil (31,9
persen), nyeri sendi (23,6 persen), demam (14,2 persen), pembengkakan di tempat
suntikan (10,5 persen), kemerahan di tempat suntikan (9,5 persen), mual (1,1
persen), malaise (0,5 persen), dan limfadenopati (0,3 persen).