Page 58 - E-Klipping EUA Vaksin Comirnaty Produksi Pfizer and BioNTech
P. 58
Judul : Manjur 100 Persen Lindungi Remaja, Vaksin Pfizer Resmi Diizinkan
Nama Media : jawapos.com
Tanggal : 16 Juli 2021
Halaman/URL: https://www.jawapos.com/nasional/15/07/2021/manjur-100-persen-
lindungi-remaja-vaksin-pfizer-resmi-diizinkan/
Tipe Media : Media Online
JawaPos.com – Vaksin Pfizer dengan
metode mRNA dari Amerika Serikat
akhirnya resmi diizinkan oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
dengan mengeluarkan izin penggunaan
darurat (EUA). BPOM menyebutkan angka
kemanjuran vaksin Covid-19 tersebut
manjur untuk remaja dan dewasa.
Sedikitnya, sejauh ini sudah lima vaksin
yang diizinkan oleh BPOM untuk dipakai di
Tanah Air, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan kini Pfizer.
“Kami sebagai regulator siap secepanya merespons mendukung pemerintah sesuai
tugas kami agar masyarakat bisa dapat mengakses vaksin Covid-19. Dikaitkan
dengan aspek mutu keamanan dan khasiatnya adalah suatu pritoritas harus dijaga.
Aspek data mutu khasiat dan keamanan tetap jadi prioritas kami,” tegas Kepala
BPOM Penny K Lukito secara daring, Kamis (15/7).
Menurut Penny, vaksik Pfizer bisa digunakan untuk remaja 12 tahun ke atas dengan
2 kali suntik rentang 3 minggu. Menurutnya beberapa kajian sudah dilakukan,
dikaitkan dengan apsek keamanan.
“Secara umum keamanan ditoleransi dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
dengan nyeri lokal, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, sendi dan demam,” katanya.
Penny pelanjutkan, angka efikasi usia 16 tahun ke atas 95,5 persen, dan angka
efikaki untuk remaja 100 persen. Nilai imunogenisitas dengan 2 dosis vaksin 3
minggu memberikan respons yang baik.
“Mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin, memenuhi standar mutu vaksin.
Vaksin dengan platform mRNA perlu dikawal pendistribusiannya,” ungkapnya.
Vaksin Pfizer juga telah menyiapkan sarana distribusi rantai pendingin sampai pada
titik penyuntikan. BPOM juga mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol
kesehatan meski sudah divaksinasi.
“Kami juga mengimbau masyarakat hati-hati dan bijaksana dalam mengakses
pengobatan Covid-19 baik itu obat antivirus, antiparasit dan antibiotik sebagai obat
keras. Itu harus petunjuk langsung maupun telemedicine, harus dengan resep dokter
yang resmi. Masyarakat juga jangan mudah terpengaruh obat tradisional yang klaim
cegah Covid-19 tanpa bukti yang jelas,” tegasnya.