Page 61 - E-Klipping EUA Vaksin Comirnaty Produksi Pfizer and BioNTech
P. 61
Judul : BPOM Resmi Izinkan Vaksin Pfizer, Bisa untuk Remaja Usia 12
Tahun
Nama Media : jawapos.com
Tanggal : 16 Juli 2021
Halaman/URL: https://www.jawapos.com/nasional/15/07/2021/bpom-resmi-izinkan-
vaksin-pfizer-bisa-untuk-remaja-usia-12-tahun/
Tipe Media : Media Online
JawaPos.com – Vaksin Pfizer dengan
metode mRNA dari Amerika Serikat akhirnya
resmi diizinkan oleh Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) dengan mengeluarkan
izin penggunaan darurat (EUA). BPOM
menyebutkan angka kemanjuran vaksin
Covid-19 tersebut manjur untuk remaja dan
dewasa.
Sedikitnya sejauh ini sudah lima vaksin yang
diizinkan oleh BPOM untuk dipakai di tanah air. Yaitu Sinovac, AstraZeneca,
Sinopharm, Moderna, dan kini Pfizer.
“Kami sebagai regulator siap secepanya merespons mendukung pemerintah sesuai
tugas kami agar masyarakat bisa dapat mengakses vaksin Covid-19. Dikaitkan
dengan aspek mutu keamanan dan khasiatnya adalah suatu pritoritas harus dijaga.
Aspek data mutu khasiat dan keamanan tetap jadi prioritas kami,” tegas Kepala BPOM
Penny K Lukito secara daring Kamis (15/7).
Menurut Penny, vaksik Pfizer bisa digunakan untuk remaja 12 tahun ke atas dengan
2 kali suntik rentang 3 minggu. Menurutnya beberapa kajian sudah dilakukan,
dikaitkan dengan apsek keamanan.
“Secara umum keamanan ditoleransi dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
dengan nyeri lokal, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, sendi dan demam,” katanya.
Lalu angka efikasi usia 16 tahun ke atas 95,5 persen. Dan angka efikaki untuk remaja
100 persen. Nilai imunogenisitas dengan 2 dosis vaksin 3 minggu memberikan
respons yang baik.
“Mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin, memenuhi standar mutu vaksin.
Vaksin dengan platform mRNA perlu dikawal pendistribusiannya,” ungkapnya.
Salay satunya yakni Pfizer juga telah menyiapkan sarana distribusi rantai pendingin
sampai pada titik penyuntikan. BPOM juga mengimbau masyarakat tetap
menjalankan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi.
“Kami juga mengimbau masyarakat hati-hati dan bijaksana dalam mengakses
pengobatan Covid-19 baik itu obat antivirus, antiparasit dan antibiotik sebagai obat
keras. Itu harus petunjuk langsung maupun telemedicine, harus dengan resep dokter