Page 15 - Dukungan Penuh Badan POM Untuk Penanganan COVID-19_
P. 15

Lebih lanjut Penny K. Lukito memaparkan bahwa lima laboratorium Badan POM siap
               mendukung percepatan pengujian spesimen COVID-19.

               “Kapasitas  pengujian  spesimen  COVID-19  sebanyak  300  sampel/hari  oleh
               PPPOMN, 200 sampel/hari oleh Balai POM di Gorontalo, 150 sampel/hari oleh Balai
               Besar POM  di Makassar,  90  sampel/hari  oleh  Balai  Besar POM  di Jayapura,  dan
               180       sampel/hari       oleh      Balai     POM        di      Ambon,”       jelasnya.

               Hingga 18 Mei 2020, empat laboratorium Badan POM telah operasional melakukan
               pengujian  COVID-19.  Laboratorium  PPPOMN  menguji  868  spesimen  dari  RS
               Darurat Wisma  Atlet  dan  Asrama  Haji  serta  Balai  POM  di  Gorontalo  menguji  730
               spesimen atas kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

               Selain  itu,  laboratorium  Balai  Besar  POM  di  Jayapura  dan  Balai  POM  di  Ambon
               masing-masing telah menguji 41 dan 153 sampel ekstraksi RNA spesimen COVID-
               19.  “Selain  itu,  laboratorium  PCR  milik  Balai  Besar  POM  di  Makassar  telah  siap
               operasional  untuk  melakukan  pengujian  spesimen  COVID-19  dan  saat  ini  sedang
               menunggu koordinasi penerimaan spesimen yang akan diuji,” ungkap Kepala Badan
               POM.

               Hingga saat ini, tercatat 16 Balai Besar/Balai POM yang memiliki RT-PCR telah atau
               dalam  proses  meminjamkan  peralatan  pengujian  berupa  RT-PCR  dan
               pendukungnya  kepada  laboratorium  di 16 provinsi.  Ke-16  provinsi tersebut  adalah
               Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa
               Tenggara  Barat  (NTB),  Nusa  Tenggara  Timur  (NTT),  Kalimantan  Tengah,  dan
               Sulawesi Tenggara serta Lampung, Jambi, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi
               Utara, dan Sulawesi Barat.


               Komitmen  Badan  POM  untuk  mendukung  percepatan  penanganan  COVID-19,
               Badan  POM  melakukan  merenovasi  dan  meng-upgrade  laboratoriumnya  menjadi
               Laboratorium  3  PPPOMN  yang  memenuhi  kriteria  dan  fasilitas  Biosafety  Level  2
               (BSL-2)  plus  yang  sesuai  untuk  pengujian  sampel  COVID-19.  Penny  K.  Lukito
               menjelaskan  bahwa  selain  untuk  pengujian  sampel  COVID-19,  laboratorium  3
               PPPOMN akan dimanfaatkan untuk pengujian produk berisiko tinggi seperti obat dan
               produk  biologi  yang  bersifat  karsinogenik/mutagenik/teratogenik  yang  memerlukan
               fasilitas khusus termasuk pengujian dalam rangka bioterorisme. ”Rencananya, kami
               meresmikan  Gedung  Laboratorium  3  PPPOMN sebagai fasilitas  khusus  pengujian
               sampel COVID-19 serta produk berisiko lainnya besok Rabu,” tukas Kepala Badan
               POM.

               “Sebagai  dukungan  terhadap  upaya  kuratif,  07  April  2020,  Badan  POM  bersama
               para  ahli  yang  terdiri  dari  klinisi,  farmakolog,  dan  akademis  merilis  Informatorium
               Obat COVID-19 sebagai acuan tenaga kesehatan di seluruh RS Rujukan COVID-19
               di  Indonesia  dalam  tata  laksana  pengobatan  COVID-19.  Informatorium  tersebut
               disusun  berdasarkan  tata  laksana/manajemen  terapi  yang  dipublikasikan  oleh
               Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) serta mengacu pada beberapa negara
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20